Berita Jogja Hari Ini

BKKBN Berbagi Pengalaman Pengendalian Penduduk di Indonesia Kepada Pemerintah Filipina

Pemerintah Indonesia dalam hal ini BKKBN, Kementerian Sekretariat Negara, dan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA) berbagi ilmu kepad

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Christi Mahatma Wardhani
Pembukaan Addressing Socioeconomic Dimensions and Devolution of Fanning for Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) di Hotel Harper Yogyakarta, Senin (27/11/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Indonesia dalam hal ini BKKBN, Kementerian Sekretariat Negara, dan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA) berbagi ilmu kepada Pemerintah Filipina dalam hal pengendalian penduduk untuk Daerah Otonom Bangsamoro di Muslim Mindanao. 

Plt Deputi Litbang BKKBN, Ukik Kusuma Kurniawan mengatakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Filipina telah terjalin sejak 2013 lalu, di bawah kerangka Kerja sama Selatan Selatan Triangular (KSST). 

"Termasuk dengan sharing knowledge ini, kami berbagi pengalaman dan program-program antarnegara. Dalam hal ini kami sepakat menyasar pada Bangsamoro, bagian selatan Filipina, yang mayoritas muslim. Program KB-nya hampir sama dengan Indonesia. Sehingga kami bisa saling sharing pengalaman dan program," katanya dalam pembukaan Addresing Socioeconomic Dimensions and Devolution of Fanning for Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) di Hotel Harper Yogyakarta, Senin (27/11/2023). 

Baca juga: UMK 2024 Diumumkan 30 November 2023, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Harus Lebih Tinggi dari UMP

Ia menyebut Indonesia dan Filipina sama-sama aktif dalam KSST di arena internasional, hingga menjuarai kompetisi KSST tahun 2019. Indonesia pun sempat meraih penghargaan United Nations Population Award pada 2022 dalam hal penataan KB. 

"Banyak capaian program Indonesia, sehingga bisa menjadi center of exellence yang bisa menjadi pembelajaran untuk negara lain. Lalu saat Family Planing 2030 di Nepal, tertangkap bahwa persentase KB pascapersalinan Indonesia ini tertinggi di regional Asia dan Afrika," terangnya. 

Mewakili Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara, Joko menyebut Kementerian Sekretariat Negara diberi mandat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk melakukan program peningkatan kapasitas sejumlah negara sahabat. 

"Kami membagikan kekuatan Indonesia kepada negara lain. Tentunya dengan sharing knowledge bersama BKKBN ini menjadi program prioritas nasional yang harus didukung, dan harapannya bisa berkelanjutan," ujarnya. 

Wakil UNFPA di Indonesia, Richard Makalew menerangkan ada tiga fokus utama yang dikerjakan UNFPA yaitu menghilangkan kematian ibu, meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi, dan kekerasan berbasis gender. 

"Untuk itu kami mendukung upaya BKKBN untuk meningkatkan pengetahuan bidang keluarga berencana, kesehatan reproduksi yang pernah dilakukan di Indonesia yang dibagikan ke Filipina. Dan Bangsamoro ini memiliki kesamaan latar belakang, terutama keagamaan yang mayoritas muslim," terangnya. 

Planning Officer II, Commission on Population and Development-Central Office Filipina, Maria Eliza G. Cruz berharap kerja sama yang terjalin dengan Indonesia bisa bisa berdampak positif pada pengendalian penduduk di Bangsamoro. 

"Semoga kerja sama ini bisa berlanjut, dan nantinya hasil pertemuan ini bisa diimplementasikan di Bangsamoro. Dan program pengendalian penduduk ini bisa diterima di Bangsamoro yang mayoritas muslim," imbuhnya. (maw/ord) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved