Metode Mudah Menghafal

Metode Mudah Menghafal Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Teknik Pemaparan Gagasan

Simka metode mudah menghafal jenis-jenis paragraf berdasarkan teknik pemaparan gagasan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kompas.com
Metode Mudah Menghafal Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Teknik Pemaparan Gagasan 

TRIBUNJOGJA.COM – Dalam sebuah teks tidak pernah lepas dari paragraf, itulah sebabnya mengenal jenis paragraf adalah hal yang perlu diperhatikan.

Paragraf merupakan penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema, di dalam paragraf juga terdapat yang namanya gagasan pokok dan gagasan pendukung.

Setiap kalimat dalam paragraf tersebut wajib memiliki gagasan pokok yang saling mendukung atau koheren satu sama lain. Sifat koheren ini bertujuan agar maksud paragraf dapat tersampaikan seutuhnya.

Masih banyak orang yang kesulitan menentukan dan membedakan jenis paragraf.

Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai jenis jenis paragraf berdasarkan teknik pemaparan gagasan lengkap dengan contoh dan metode mudah menghafalnya.

Berdasarkan teknik pemaparan gagasan paragraf dapat dibagi menjadi narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

1. Narasi

Narasi adalah karangan yang terdiri atas kumpulan peristiwa yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi satu rangkaian peristiwa.

Yang dapat digolongkan sebagai narasi antara lain, novel, cerpen, dan kisah perjalanan.

Contoh: Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan Syairul. Bahkan, ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku dengan Siti.

2. Deskripsi

Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan suatu tempat, keadaan, atau benda dengan cara merangsang indra pembaca sehingga pembaca menikmati atau melihat sendiri apa yang digambarkan tersebut.

Deskripsi ini umumnya menjadi bagian dari narasi atau eksposisi.

Contoh: Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu, dua, dan tiga.

3. Eksposisi

Eksposisi adalah karangan yang memaparkan suatu keadaan, proses, atau masalah sejelas-jelasnya.

Tujuan karangan eksposisi ini adalah memberikan informasi/pejelasan kepada pembaca dengan cara mengembangkan gagasan.

Contoh: Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.

4. Argumentasi

Argumentasi adalah karangan yang mengemukakan sesuatu dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat/meyakinkan sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, dan keyakinan tersebut.

Contoh: Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60 persen pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?

5. Persuasi

Persuasi adalah karangan yang bertujuan mengajak sehingga pembaca sukarela untuk melakukan sesuatu.

Contoh: Aktivitas kebudayaan nasional kita, baik dalam bidang kesusastraan maupun dalam cabang kesenian lain, harus selalu mencerminkan jiwa dan watak nasional serta bersumber pada amanat keluhuran budi nenek moyang kita serta sesuai dengan tuntutan bangsa yang sedang membangun. Seluruh aktivitas kebudayaan nasional harus bernada teleskopi. Artinya, melihat ke jarak jauh, sambil memupuk jiwa percaya kepada kekuatan diri sendiri serta tetap berakar pada Pancasila. Oleh karena itu, hati-hatilah terhadap pengaruh kebudayaan asing, jangan sampai membuat kita tercerabut dari akar kebudayaan bangsa sendiri.

Setelah mengetahui jenis-jenis paragraph berdasarkan teknik pemaparan gagasan, berikut terdapat metode mudah menghafalnya.

Metode Mudah Menghafal

Nasi – Desi – di Ekspor – dari Argentina – dan Persia
   1         2               3                      4                       5
Ket:
1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi

Itulah jenis-jenis paragraph berdasarkan Teknik pemaparan gagasan lengkap dengan contoh dan metode mudah menghafalnya. Semoga bermanfaat.

(MG Dwi Fitri Rahma Yani)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved