Musik Zone

Vero.BK and The Tumbleboys Keluarkan Mini Album HEART/HURT

HEART/HURT ditujukan untuk tidak hanya sekedar didengar, melainkan dirasakan.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Personel Vero.BK and the Tumbleboys 

TRIBUNJOGJA.COM - Perjalanan yang tidak selalu mulus adalah niscaya, bagaimana menghadapi apapun yang datang dan bertemu pada perjalanan adalah kedewasaan.

Paling tidak, Vero.BK and the Tumbleboys percaya bahwa dalam berkarya, yang terpenting adalah progres bukan kesempurnaan.

Setelah berproses secara intern dalam kurun waktu yang cukup, band Rockabilly beranggotakan Vero.BK (vocal), Titus Dennis (gitar), Alex Wily (drum) dan Bagus Rizky  (contrabass) ini  akhirnya memutuskan untuk membagikan cerita-cerita perjalanan mereka bermusik dalam sebuah album pendek, berjudul HEART/HURT.

Vero.BK menjelaskan, dengan mengambil berbagai pengaruh dari musik era 50-an ke belakang, album pendek ini berisikan lika-liku kisah cinta, drama, dan kehidupan.

'Honey Money You'll Never Can Be (This is Me)', 'I Took the Blame', 'Love No More' dan 'Love Me More' telah lebih dulu dirilis satuan.

'Settle Down and Go Away', hadir sebagai pamungkas melengkapi album pendek yang akhirnya dirilis ke pendengar umum.

Baca juga: Band-band Cadas Yogyakarta Gelar Mini Konser Amal untuk Penyintas Kanker

Di album ini, mereka juga menggaet beberapa musisi yaitu Jack Aditya, Dhana Dira and Gilang Sangsaka, untuk mengisi pada beberapa lagu.

Misalnya ‘Love Me More’ yang berkolaborasi dengan Jack Aditya sebagai tandem vokal Vero BK. Lagu ini identik dengan single mereka sebelumnya, yakni 'Love No More'.

Bila 'Love No More' berbicara tentang hubungan yang mengambang, maka di single 'Love Me More' ini Vero dan kawan-kawan berbicara tentang optimisme dalam sebuah hubungan, untuk selalu mencintai satu sama lain

Melalui karya-karyanya, Vero.BK and the Tumbleboys berusaha membungkus cerita lika-liku kehidupan, cinta, dan drama. 

HEART/HURT ditujukan untuk tidak hanya sekedar didengar, melainkan dirasakan.
 
Adapun lirik yang ditulis pun tidak mengandung tendensi meromantisasi drama yang terjadi, melainkan mengacu pada memoar keadaan.

“Semoga para pendengar bisa mendengar, merasakan, dan setuju bahwa apapun yang berusaha ditulis pada lirik dan musik yang dimainkan adalah kegelisahan, ungkapan sukacita, dan cerita cinta bagi kita semua,” pungkasnya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved