Remaja Terseret Ombak Pantai Dewaruci

Pencarian Hari Ke-4 Korban Terseret Ombak Pantai Dewaruci Belum Ditemukan, Area Pencarian Diperluas

Petugas Search and Rescue (SAR) gabungan terus berusaha melakukan pencarian korban laka (kecelakaan) laut terseret ombak Pantai Dewaruci, Desa Jatimal

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Tim SAR Gabungan melaksanakan briefing sesudah melakukan upaya pencarian terhadap Agung Joko Susilo (17), warga Kecamatan Banyuurip yang hilang terseret ombak Pantai Dewaruci, Rabu (22/11/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Petugas Search and Rescue (SAR) gabungan terus berusaha melakukan pencarian korban laka (kecelakaan) laut terseret ombak Pantai Dewaruci, Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Memasuki hari ke-4, upaya pencarian diperlebar dan diperluas hingga Pantai Pagak, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Kendati demikian, usaha relawan dan tim SAR gabungan masih belum memperoleh hasil.

Korban atas nama Agung Joko Susilo (17), warga Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, masih belum diketahui keberadaannya. 

Baca juga: Pemkab Kulon Progo Mulai Bahas UMK 2024 Pekan Ini

"Hingga hari ke-4 operasi pencarian, kami sudah melakukan upaya penyisiran dengan memperpanjang maupun memperluas wilayah permukaan air. Namun, hingga kegiatan ditutup kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," ungkap Amin Riyanto, Koordinator Lapangan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, Rabu (22/11/2023). 

Amin menjelaskan, proses pencarian korban masih dibagi menjadi 3 tim SRU yang menyisir di wilayah lautan dan darat. Penyisiran permukaan air laut masih menggunakan satu perahu karet jenis LCR (Landing Craft Rubber). Sedangkan penyisiran di darat dilakukan dengan berjalan kaki ke arah barat dan timur, masing-masing sejauh 6 kilometer. 

"Untuk penyisiran menggunakan perahu LCR kami perluas menjadi 5 nautical mile (mil laut) dari sebelumnya 2-4 nautical mile. Sedangkan penyisiran di pinggir Pantai Dewaruci, kami perlebar menjadi 6 kilometer sampai dekat Pantai Jetis yakni Pantai Pagak," jelasnya. 

Meski pencarian korban masih belum membuahkan hasil. Akan tetapi, pihaknya mengaku akan tetap semangat dan berusaha melanjutkan pencarian korban pada esok hari, Kamis (23/11/2023). Sesuai SOP Basarnas Cilacap pun, proses pencarian korban akan berlangsung hingga 7 hari jika belum juga ditemukan. 

Menurut Amin, ombak tinggi Pantai Selatan Jawa masih menjadi kendala utama dalam pencarian hari ke-4. Walaupun ombak tersebut terhitung cukup landai saat ini. Namun masih lebih tinggi dibanding ombak pantai lain. 

"Selain itu, cuaca terik juga menjadi kendala para relawan yang melakuakn penyisiran darat. Di tengah cuaca terik, mereka harus berjalan kaki di jalur penuh pasir pantai, tentu itu cukup menggunakan tenaga. Tapi kami akan terus berusaha menemukan korban karena sudah ditunggu keluarga," ujarnya. 

Amin mengungkapkan berdasarkan pengalaman, jika kondisi korban normal tidak tersangkut sesuatu. Harusnya pada hari ke-3 sejak hilang tergulung ombak, tubuh korban sudah muncul di permukaan laut. Akan tetapi, kondisi tersebut bisa berbeda tergantung keadaan alam wilayah terkait. 

"Kami akan lebih maksimalkan penyisiran dengan menambah area pencarian. Dengan harapan, keberadaan korban bisa segera diketahui. Kami tetap optimis menjalankan operasi pencarian dan berkoordinasi dengan para nelayan. Kalau menemukan tubuh korban mengambang di tengah laut, untuk segera memberitahukan kami," pungkasnya. (drm)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved