Berita Bantul Hari Ini

Penjelasan Pemilik Kereta Kelinci yang Terlibat Kecelakaan di Prambanan

Pemilik Kereta Kelinci Hikari Putra, Gunanto, buka suara seusai terlibat kecelakaan tunggal di Jalan Sumberwatu, Kalurahan Bokoharjo, Kapanwon Pramban

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok. Istimewa
kereta kelinci yang membawa rombongan warga mengalami kecelakaan terguling karena tidak kuat menanjak saat melintas di Jalan Sumberwatu Dukuh Gatak, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Minggu (19/11/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemilik Kereta Kelinci Hikari Putra, Gunanto, buka suara seusai terlibat kecelakaan tunggal di Jalan Sumberwatu, Kalurahan Bokoharjo, Kapanwon Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada Minggu (19/11/2023).

"Awalnya, kendaraan itu saya yang bawa dari Kabupaten Bantul sampai ke Kabupaten Sleman. Tapi, karena saya tidak tahu jalan. Jadi ada orang lain yang menjadi sopir pengganti kendaraan itu," ungkapnya kepada Tribunjogja.com, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Kongres Bahasa Jawa VII Siap Digelar, Sri Sultan HB X Berharap Bahasa Jawa Disenangi Generasi Muda

Sebelum berangkat mengantarkan para penumpang yang merupakan warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, DIY, pemilik sekaligus sopir kereta kelinci itu sudah menghubungi rekannya.

Disampaikannya, saat itu ia sedang berkonsultasi dan meminta petunjuk jalan mana yang seharusnya dilintasi agar kereta kelinci dan para penumpang selamat. 

Namun, mengetahui kondisi bahwa jalan yang hendak dilintasi oleh rombongan rekreasi dari warga Kalurahan Srigading itu terlalu terjal, maka Gunanto meminta tolong kepada rekannya untuk mencarikan sopir pengganti. 

Setelah itu, pada saat hari kejadian, Gunanto mengendarai kereta kelinci dari kediamannya dan menjemput penumpangnya di wilayah Kalurahan Srigading. 

Lalu, mereka bersama-sama berangkat ke tiga titik destinasi wisata.

Namun, di tengah perjalanan atau di Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Gunanto melakukan pergantian sopir kereta kelinci. 

"Dari situ, kereta itu dibawa sama temannya teman saya. Tapi ternyata, dia salah jalan dan tidak menguasai medan. Jadi, satu gerbong belakang kereta itu tergelincir dan ada penumpang yang mengalami luka-luka," tuturnya. 

"Tapi, semua korban yang mengalami kecelakaan itu sudah berobat dan saya minta kwitansi pengobatannya untuk saya ganti uang pengobatannya," imbuh Gunanto. 

Sayangnya ia enggan membeberkan nominal uang pengobatan yang akan dan telah diganti tersebut. 

"Karena saat ini, masih ada satu orang yang dirawat. Dia ada patah tulang," tuturnya.

Sejauh ini, biaya pengobatan sejumlah warga Kalurahan Srigading ia tanggung sendiri.

"Semua saya tanggung sendiri, karena kan kecelakaan kereta kelinci tidak bisa ditanggung oleh pihak Jasa Raharja," jelasnya.

"Mudah-mudahan pihak sopir pengganti juga bisa membantu meringankan beban pengobatan warga yang terlibat kecelakaan itu," lanjutnya.

Imbas dari kejadian laka tunggal itu, kereta kelinci milik Gunanto mengalami kerusakan pada bagian belakang gerbong. 

"Kerugian kerusakan kereta belum tahu sampai berapa banyak. Karena sekarang belum saya bawa bengkel dan saya masih fokus menangani biaya korban itu," ucap dia.

Kereta Kelinci Hikari Putra Tutup Sementara 

Gunanto mengatakan bahwa usahanya sementara ini tidak beroperasi seperti pada umumnya, alias tutup.

Ia berharap kepada pemerintah untuk ada campur tangan dalam memperoleh kendaraan kereta kelinci beroperasi seperti pada umumnya. 

"Kereta kelinci punya saya itu kan masih baru. Baru saja ada satu tahun. Tapi, ya mau tidak mau harus tutup dulu sampai diperbolehkan lagi beroperasi," jelasnya.

"Ke depan, saya harap pemerintah bisa memperbolehkan pengguna kereta kelinci untuk beroperasi. Karena, wisatawan akan senang kalau berlibur pakai kereta kelinci seperti itu," tandas Gunanto. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved