Dibawa Kemana Temuan Benda Cagar Budaya di Desa Leses Klaten? Ini Jawaban BPK Wilayah X

Disinggung mengenai keberadaan candi di daerah tersebut, Deny menjelaskan, dari hasil peninjauan tim, tidak ditemukan struktur bangunan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Penampakan objek diduga cagar budaya (ODBC) di Desa Leses, Manisrenggo, Klaten yang ditemukan saat warga setempat membuat layout arena motocross. Foto diambil Rabu (1/11/2023) siang 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Beberapa waktu lalu, masyarakat di Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten dikejutkan dengan penemuan arca dan yoni di tanah tandus seluas 3,5 hektar.

Benda cagar budaya itu ditemukan pada Jumat (27/10/2023) ketika seorang warga Manisrenggo, Disman Ardiyanto, mengelola daerah tersebut menjadi sirkuit motocross.

Lantas, bagaimana kabar benda cagar budaya di Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Klaten sekarang?


Kepala Kelompok Kerja (Pokja) Penyelamatan dan Pengamanan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Deny Wahju Hidajat, mengatakan temuan benda cagar budaya itu tetap berada di tempat pertama kali ditemukan.

BPK Wilayah X merupakan penggabungan tiga institusi, yakni Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, BPCB Jawa Tengah dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY.

Sehinga, wilayah kerja BPK Wilayah X adalah DIY dan Jawa Tengah.

“Kalau yang di Leses, warganya berniat dan sanggup menjaga cagar budaya itu sebagai ikon daerah, jadi tetap berada di tempat tersebut,” ujarnya kepada Tribun Jogja, Senin (20/11/2023).

Deny menjelaskan, secara arkeologi, yoni yang ditemukan memang ditaruh di situ oleh para pendahulu.

Tujuannya, agar daerah tersebut menjadi subur, mengingat daerah sekitar tanah tandus itu merupakan kali yang mengelilingi persawahan yang ada.

“Kami juga mendorong masyarakat punya andil melestarikan cagar budaya. Jadi, kami tempatkan penemuan tersebut di lokasi dimana benda itu ditemukan,” terangnya lagi.

Meski demikian, ada satu temuan yang dibawa oleh BPK Wilayah X, yakni periuk perunggu lantaran khawatir tentang keamanannya.

Disinggung mengenai keberadaan candi di daerah tersebut, Deny menjelaskan, dari hasil peninjauan tim, tidak ditemukan struktur bangunan.

“Berarti, tidak ditemukan adanya bangunan candi. Kami hanya menemukan temuan lepas itu,” jelas dia.

Adapun dari hasil pengecekan, benda cagar budaya itu berupa 1 arca Nandhi, yang acapkali dikenal sebagai Si Lembu oleh warga setempat, 1 arca Ganesha, 2 yoni, 1 wadah dari perunggu, 3 watu kenong dan beberapa bongkahan batu.

Deny tidak menampik, di Klaten ada banyak sekali temuan benda cagar budaya oleh warga.

Kendati demikian, setelah penemuan di Leses, belum ada lagi warga yang melapor penemuan benda cagar budaya.

“Kalau yang dulu-dulu, tidak terhitung jumlahnya. Yang spektakuler itu yang temuan di Wonoboyo, sekarang dibawa ke Museum Nasional. Itu berasal dari zaman Mataram Kuno,” paparnya.

Di Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, menurut arsip liputan Tribun Jogja, sudah berkali-kali ditemukan benda-benda peninggalan zaman Mataram Kuno, seperti perhiasan emas, perak, uang logam dan masih banyak lagi.

Sementara, penemu benda cagar budaya di Desa Leses, Manisrenggo, Disman Ardiyanto menjelaskan, benda-benda itu masih berada di tempatnya dan tidak dipindah.

“Masih, masih ada di tempat yang kami temukan kemarin. Dari saya juga berusaha pengaruhi warga agar itu dirawat saja supaya jadi tempat ikonik daerah tersebut,” katanya yang mengelola tanah kas desa untuk sirkuit motocross itu. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved