RAMALAN JODOH Weton Kamis Legi dengan Kamis Kliwon Menurut Primbon Jawa, Konon Diberi Keselamatan

Cara hitung : Neptu weton calon suami dan calon istri dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut dibagi 5, kemudian catat atau hitung sisanya. Jika tidak ada sisa, maka hasilnya dianggap sisa 5.

Neptu weton Kamis Legi = 13. Neptu weton Kamis Kliwon = 16.
Apabila dijumlahkan, maka hasilnya 13 + 16 = 29.

Perhitungan dengan neptu pembagi 5 akan menjadi 29 : 5 = 5, dengan sisa 4.

Jika perhitungan neptu pasangan sisa 4, maka pasangan ini masuk kategori “Pati” yang artinya apabila mereka menikah, kehidupan rumah tangganya salah satu akan meninggal.

Ramalan Jodoh Berdasarkan Neptu Pembagi 10 dan 7

Cara hitung : Neptu weton calon suami dan calon istri dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut dibagi 10 dan atau 7, kemudian catat atau hitung sisanya. Sisa tidak boleh lebih dari 7. Jika sisa lebih dari 7, maka gunakan pembagi lain, antara 10 atau 7, asal sisanya tidak lebih dari 7. Apabila setelah dihitung tidak ada sisa, maka dianggap sisa 7.

Neptu weton Kamis Legi = 13. Neptu weton Kamis Kliwon = 16.
Apabila dijumlahkan, maka hasilnya 13 + 16 = 29.

Perhitungan dengan neptu pembagi 10 akan menjadi 29 : 10 = 2, dengan sisa 9. Karena sisa lebih dari 7, maka perhitungan dengan neptu pembagi 10 tidak dapat dilanjutkan.

Selanjutnya, perhitungan dengan neptu pembagi 7 akan menjadi 29 : 7 = 4, dengan sisa 1.

Pasangan yang perhitungan neptunya sisa 1 masuk kategori “Wasesa Segara”. Artinya, jika menikah pasangan ini akan memiliki keluhuran budi pekerti, mudah memberikan maaf, memiliki wibawa di mata orang lain, dan berlapang dada dalam berbagai hal.

Baca juga: RAMALAN JODOH Weton Kamis Legi dengan Minggu Kliwon Apakah Cocok? Ini Penjelasan Primbon Jawa

Baca juga: RAMALAN JODOH Weton Jumat Kliwon dengan Jumat Pahing Menurut Primbon Jawa Apakah Cocok?

Demikian prediksi ramalan jodoh untuk pasangan dengan weton Kamis Legi dan Kamis Kliwon menurut Primbon Jawa.

Anda bebas percaya ataupun tidak. Silakan anggap ramalan jodoh ini sebagai hiburan saja.

(MG Dwi Fitri Rahma Yani)