Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Gembira Tempat Jualan Jadi Lokasi Syuting, Warga Muntilan Gelar Nobar Gadis Kretek 5 Jam Non Stop
Salah seorang Pedagang kayu di Pasar Kayu Muntilan, Kabupaten Magelang, Evi Handayani (46) beserta keluarga besarnya berinisiatif menggelar
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Salah seorang Pedagang kayu di Pasar Kayu Muntilan, Kabupaten Magelang, Evi Handayani (46) beserta keluarga besarnya berinisiatif menggelar nonton bareng serial Netflix berjudul Gadis Kretek pada Sabtu (11/11/2023) lalu.
Hal itu merupakan ekspresi kegembiraan dari warga setempat karena lokasi yang mereka biasa pakai berjualan dijadikan lokasi penyutingan film yang cukup populer.
Evi juga merasa penasaran dengan film yang diadaptasi dari Novel Ratih Kumala tersebut.
Terlebih Evi bersama sejumlah anggota keluarganya juga sempat dilibatkan dalam film menjadi pemain figuran.
"Kebetulan kemarin di keluarga saya banyak yang ikut, saya adik saya, ponakan-ponakan, saya ikut jadi figuran. Om saya juga. Akhirnya yuk kita nonton bareng, sekeluarga ramai-ramai," ujar Evi kepada Tribun Jogja.
Evi mengungkapkan, dirinya harus menyewa sebuah monitor untuk menggelar nobar di rumah salah satu anggota keluarganya.
Lima episode serial Gadis Kretek dibabat habis dalam satu malam. Padahal tiap episodenya rata-rata berdurasi sekitar 1 jam lamanya.
Penonton pun tak sabar untuk melihat latar film yang berlokasi di Pasar Kayu Muntilan. Juga para anggota keluarganya yang terekam kamera dalam film.
"Rasanya senang pada bengak-bengok (teriak-teriak) begitu. Kan semua terlibat, ayo kita urunan buat pinjam proyektor dan lain-lain," ujarnya.
"Soalnya kemarin keluarga dari jam setengah 8 sampai jam 2 malam karena 5 seri kan kita mengikuti dari yang tempo dulu sampai tempo sekarang ya, ya senang," sambungnya.
Evi pun merasa gembira jika serial Gadis Kretek tersebut menyerap perhatian publik. Dia pun tak menyangka antusiasme masyarakat untuk menonton film tersebut tergolong tinggi. Padahal untuk menonton harus berlangganan terlebih dahulu.
"Nggak tahu bakal ramai seperti ini. Soalnya kan lewat Netflix to jadi kalau orang yang tidak punya Netflix dan berlangganan kan otomatis nggak bisa nonton," jelasnya.
Jadi Figuran
Tak hanya Evi dan sejumlah anggota keluarganya, beberapa warga di sekitar Pasar Kayu Muntilan juga berkesempatan untuk menjadi pemain figuran saat syuting Gadis Kretek.
Dia menceritakan, sedikitnya ada 50 warga setempat yang dilibatkan. Meliputi pemilik lapak, kuli, serta pengantar kayu.
Mereka diberi upah sekitar Rp150 ribu dalam sehari.
"Dari terminal juga ada dan orang-orang sekitar sini yang dijadikan figuran. Yang nyari ada sendiri dari tim filmnya," ujarnya.
Saat menjadi pemain figuran, Evi harus berangkat ke lokasi sejak pukul lima pagi untuk mengikuti proses syuting yang bisa berlangsung hingga 11 jam atau hingga pukul empat petang.
Beberapa adegan yang diingatnya adalah ketika disuruh berteriak-teriak saat aktor Ario Bayu yang memerankan Soeradja dipukuli warga di pasar.
"Tapi yang terakhir sampai malam karena kita di setting ada klub malam. Ada layar tancap, cafe-cafe dan lain-lain. Adegannya cuma jalan dan bengkok bengok pas mas itu bertengkar kita heboh bengok bengok (teriak-teriak)," jelasnya.
Sementara seorang pengantar kayu, Saryadi mengaku diminta untuk membantu menjadi tokoh figuran selama lima hari. Hal itu cukup membantu karena kala itu kondisi perekonomian belum pulih akibat pandemi Covid-19.
"Sehari itu dari pagi sampai sore, ya lumayan kemarin masih pandemi jadi orang yang nggak bisa bawa barang-barang ya membantu," jelasnya.
Suryadi pun tak merasa kesulitan untuk menjadi tokoh figuran. Pasalnya dia memang sudah berpengalaman.
"Prosesnya susah-susah menyenangkan dulu saya sering diundang tetangga kebetulan ada sutradara lalu disuruh jadi prajurit Belanda. Kalau di Gadis Kretek jadi orang biasa. Cuma kayak warga lokal," jelasnya. (tro)
2.503 Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kabupaten Magelang Dikukuhkan |
![]() |
---|
Pemberitaan Kekerasan Seksual Berpotensi Lukai Korban, Jurnalis Perlu Perspektif Perlindungan Korban |
![]() |
---|
Melihat Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang, Bakal Diresmikan Jokowi September 2024 |
![]() |
---|
Sebanyak 1.085 Jemaah Haji dari Kabupaten Magelang Kembali dari Tanah Suci |
![]() |
---|
Antisipasi Inflasi, Asosiasi Champion Cabai Bagikan Ribuan Bibit Cabai di Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.