HOAX! Temuan Biskuit yang Mudah Terbakar karena Mengandung Lilin

Produk pangan yang terbakar atau menyala tersebut tidak dapat langsung dinyatakan terbukti mengandung plastik atau lilin.

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
Kominfo RI
Koten hoax yang menyatakan biskuit terbakar karena mengandung lilin. 

TRIBUNJOGJA.COM - Beredar di media sosial Facebook sebuah unggahan video yang mengeklaim bahwa terdapat biskuit yang mudah terbakar karena mengandung lilin.

Akun tersebut juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi biskuit yang mengandung lilin.

Melalu laman resminya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menyatakan bahwa klaim yang menyebutkan bahwa telah beredar biskuit yang mudah terbakar dan mengandung lilin adalah tidak benar atau hoax.

Sampai saat ini, tidak ditemukan informasi yang kredibel terkait klaim yang beredar.

Baca juga: HOAX! Elite Partai Koalisi Perubahan Temukan Dokumen Kecurangan Pemilu 2024

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya pom.go.id, menjelaskan bahwa produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar-atom karbon) mudah terbakar karena memiliki kadar air rendah, terutama pada produk berbentuk tipis dan berpori, seperti bihun, mi, kerupuk, dan biskuit.

Produk pangan yang  terbakar atau menyala tersebut tidak dapat langsung dinyatakan terbukti mengandung plastik atau lilin.

Kepastian untuk membuktikan adanya kandungan plastik atau lilin harus dilakukan melalui pengujian lebih lanjut di laboratorium.

Badan POM mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu melakukan cek “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan mengonsumsi produk Obat dan Makanan.

Pastikan kemasannya dalam kondisi baik, baca informasi pada labelnya, pastikan memiliki izin edar dari Badan POM, dan tidak melebihi masa kedaluwarsa.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved