Berita Jogja Hari Ini

Dinkes DIY Sebut Belum Ada Temuan Penyakit Cacar Monyet di Jogja, Warga Bergejala Diminta Periksa

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox terkonfirmasi di Indonrsia kini telah mencapai 27 kasus. 

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox terkonfirmasi di Indonrsia kini telah mencapai 27 kasus. 

Puluhan kasus terkonfirmasi mayoritas ditemui di wilayah DKI Jakarta dan sisanya tersebar di Bandung, Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang.

Merespons temuan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie memastikan belum ada temuan kasus cacar monyet termasuk suspek penyakit tersebut di wilayah DI Yogyakarta.

Baca juga: Ratusan Warga Muslim Purworejo Turun ke Jalan, Serukan Aksi Solidaritas Peduli Palestina

"Belum ada laporan mudah-mudahan jangan ada laporan," jelas Pembajun di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (1/11/2023).

Pembajun mengungkapkan, penyakit cacar monyet tidak hanya ditularkan melalui udara dan droplet.

Melainkan juga melalui kontak fisik dan hubungan seksual.

"Penularannya tidak seperti virus jadi harus ada kontak. Harus ada kontaknya," ujarnya.

Pengidap penyakit tersebut kebanyakan juga merupakan kelompok pria penyuka sesama jenis yang melakukan hubungan seks di antara mereka.

Masyarakat pun diimbau mengambil tindakan pencegahan jika mereka telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mungkin memiliki virus.

"(Pasien) lebih banyak yang berhubungan sesama jenis khusunya laki-laki. Nah jadi kalau teorinya tidak akan menular seperti virus biasa jadi harus tetap waspada," jelasnya.

Lebih lanjut, Pembajun pun mereka masyarakat waspada akan gejala penyakit cacar monyet yang timbul. 

Jika menemui gejala tersebut harapannya dapat segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan terdekat.

"Kita berharap bahwa mereka yang kemudian terkondisi seperti itu sgera merapat ke fasyankes kalau gejalanya timbul ada demam dan yang paling penting ada pembengkakan kelenjar getah bening," ujar Pembajun. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved