Kisah Pilu Pasien Diabetes asal Bantul Menghilang Sebulan Lalu, Ditemukan Meninggal di Gunungkidul

Ngajiyo (59), yang dilaporkan telah hilang sejak pergi meninggakan rumahnya sebulan lalu, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Gunungki

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.com
Ilustrasi orang meninggal dunia - Berita penemuan mayat: Warga Bantul yang punya riwayat diabetes ditemukan meninggal dunia di wilayah Gunungkidul. 

TRIBUNJOGJA.COM - Kabar duka datang dari sebuah keluarga di Kapanewon Pundong Bantul. Anggota keluarga ini, Ngajiyo (59), yang dilaporkan telah hilang sejak pergi meninggakan rumahnya sebulan lalu, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Gunungkidul. 

Berdasarkan keterangan keluarga, Ngajiyo meninggalkan rumah sejak lebih dari sebulan.

Saat pergi dari rumahnya, menurut keluarga, Ngajiyo dalam status memiliki riwayat sakit diabetes.

Pihak keluarga juga menyatakan Ngajiyo memiliki riwayat step, depresi, dan pernah dirawat inap di rumah sakit.

Setelah menghilang dari rumahnya, keberadaan Ngajiyo akhirnya ditemukan, yaitu di wilayah Gunungkidul.

Namun saat ditemukan, kondisi Ngajiyo telah meninggal dunia. 

Berawal dari penemuan mayat

Kisah pilu Ngajiyo, yang pergi dari rumah sebulan lalu dalam kondisi punya riwayat diabetes kemudian ditemukan telah meninggal dunia, ini terungkap setelah ada penemuan mayat.

Warga menemukan mayat laki-laki di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (21/10/2023) petang.

Mayat laki-laki itu ditemukan warga dalam kondisi telah membusuk di Alas Ngampar atau Sintok, Padukuhan Parangrejo, Kalurahan Girijati, Kapanewon Purwosari Gunungkidul.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan identifikasi, mayat tersebut bernama Ngajiyo (59).

Identifikasi juga menunjukkan bahwa Ngajiyo merupakan warga Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul.

Polisi juga mendapatkan informasi bahwa Ngajiyo hilang sejak sebulan lalu.

Keterangan polisi

Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suranto menceritakan, awal mula penemuan mayat diketahui dari warga Parangrejo bernama Jumali (60).

Jumali kala itu hendak mencari rumput di sekitar lokasi kejadian.

Sesaat setelah itu, Jumali mencium  bau busuk yang sangat menyengat.

Dirinya pun langsung meminta bantuan warga lain untuk mencari sumber bau tersebut.

"Setelah dicek ternyata tubuh manusia, dan mereka pun melaporkan kepada dukuh Parangrejo, diteruskan ke Polsek Purwosari sekitar pukul 16.30 WIB," kata Suranto pada Minggu (22/10/2023). 

Tidak ada tanda kekerasan

Seterusnya, pihak kepolisian dan petugas medis dari Puskesmas Purwosari langsung datang ke lokasi.

Kata Suranto, saat dilakukan pemeriksaan diketahui tidak ada tanda penganiayaan.

"Dan, diperkirakan korban sudah meninggal dunia sejak 14 sampai 20 hari lalu," paparnya.

Setelah itu, jenazah langsung dievakuasi oleh Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah operasi III Pantai Parangtritis.

Hasil identifikasi

Setelah dilakukan koordinasi dan identifikasi diketahui korban memang benar adalah Ngajiyo warga Kapanewon Pundong, Bantul.

Hal itu diketahui dari ciri fisik dan pakaian korban. 

Dari keterangan keluarga, Ngajiyo sudah meninggalkan rumah sejak lebih dari 1 bulan,

dengan riwayat sakit diabetes, step, depresi, dan pernah dirawat inap di Rumah sakit. 

"Kapolsek, Kanit Inafis dan tim SAR, menyerahkan Jenazah kepada pihak keluarga. Selanjutnya pihak keluarga telah menerima dan akan dilakukan pemulasaran jenazah," tutupnya.

(*/ Tribun Jogja )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved