Pengetahuan Umum
Sejarah dan Fakta Unik Nasi Kucing, Menu Andalan Angkingan di Jogja
Nasi kucing yang identik dengan bungkus daun pisang atau kertas dengan porsi kecil, dapat dinikmati beberapa sendok makan saja.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Alasan porsi kecil
Bukan hanya nama yang unik, porsi nasi kucing ini memang dikit, karena sejak dulu nasi kucing identik denga murah dan porsi kecil.
Nasi kucing ini memang bukan untuk mengeyangkan perut ketika lapar, melainkan teman berbincang ketika nongkrong di hik atau angkringan
Tak berubah dari masa kemasa
Di lansir dari Tribun Kaltimtravel.com nasi kucing ini merupakan kuliner yang terkenal sejak dulu dengan porsi dan ukuran kecil.
Dengan bungkusan kertas atau daun pisang menjadi dominan akringan.
Namun ada juga pedagang penyajiannya menggunakan piring seperti prasmanan, tetapi banyak yang menyebutnya bukan sebagai nasi kucing.
Karena nasi kucing yang di sajikan dengan bentuk beda ini, membuat pelanggan enggan karena takut harganya jauh lebih mahal.
Nasi kucing berawal dari solo dan Yogyakarta.
Fakta menarik nasi kucing selanjutya yaitu berasal dari solo dan Yogyakarta
Namun seiring berjalannya waktu, nasi kucing yang melekat di angkringan ini dapat kita temuai di beberpa daerah di pulau jawa, seperti purwokerto, semarang dan lain – lainya.
Ex ( MG Mubarok Yahya )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.