Berita Sleman Hari Ini
Terdampak Kekeringan, 1.068 Hektare Lahan Pertanian di Sleman Berpotensi Gagal Panen
Musim kemarau yang berlangsung lebih kering dan panjang akibat fenomena El-Nino mulai dirasakan disektor pertanian di Kabupaten Sleman. Dinas Pertania
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Sosialisasi pematian air sudah dilakukan sejak awal sehingga ada 85 hektar lahan yang oleh petani dibiarkan bero. Lahan yang baru dipanen padi atau menunggu proses panen seluas 385 hektar. Sedangkan lainnya seluas 52 hektar ditanami palawija, kacang tanah dan hortikultura.
Di Kapanewon Mlati luas lahan terdampak seluas 133 hektar yang mana 82 hektar kondisinya Bero tersebar di Sinduadi dan Tirtoadi. Sedangkan di Gamping, ada 100 hektar lahan yang irigasi airnya tergantung Selokan Mataram.
Kondisinya saat ini, 42 hektar dibiarkan bero sedangkan 5,5 hektar tetap ditanami padi dengan umur tanaman 1 bulan. 52,5 hektar lahan ada yang baru saja dipanen dan ada pula yang masih menunggu proses panen.
Petani di wilayah ini sudah mengantisipasi potensi kekeringan dengan menyiapkan sumur dan pompa.
Adapun di Godean, luas lahan yang bergantung Selokan Mataram ada 438 hektar. Hanya ada satu hektar yang kondisi sekarang tetap ditanami padi umur 1-2 bulan.
49 hektar lahan dibiarkan bero dan 388 hektar lahan lainnya memasuki usia panen dan sebagian sudah panen. Di Kapanewon Depok, lahan terdampak seluas 10 hektar. Petani yang membiarkan sawahnya bero sejak bulan September seluas 2 hektar.
Sedangkan 3 hektar masih menunggu panen dan 5 hektar lainnya sekarang ditanami komoditas holtikultura. Di Kalasan, laha yang terdampak pematian Selokan Mataram seluas 251 hektar di Kalurahan Purwomartani, Tirtomartani, dan Tamanmartani.
Petani menanam komoditas padi, palawija, hortikultura dan tembakau. Sebagian besar kelompok tani diakui telah terbantu pompa air sehingga masalah kekurangan air bisa diatasi.
Sedangkan di Kapanewon Tempel, lahan yang ketergantungan dengan Selokan Mataram seluas 61 hektar. Kondisi saat ini sebagian besar lahan sawah ditanami komoditas hortikultura dan palawija.
Luas lahan yang kondisi bero atau menunda tanam seluas 14 hektar, dalam proses dipanen seluas 37 hektar dan lahan masih ditanami seluas 14 hektar.
"Di sini petani sudah melakukan antisipasi dengan optimalisasi sumur ladang dan pompa air," katanya.
Terpisah, Jagabaya Banyurejo Kapanewon Tempel, Irwan Darmanta mengatakan di wilayahnya hampir sebagian besar lahan sawah terdampak kemarau panjang yang diperparah dengan pematian irigasi Selokan Mataram maupun Van Der Wicjk. Total keseluruhan lahan terdampak lebih kurang 30 hektar. Rinciannya, di selatan selokan seluas 30 hektar sedangkan 10 hektar lainnya di utara Selokan.
"Kondisinya sekarang. Yang di Selatan Selokan lahan tetap ditanami tapi tidak maksimal pertumbuhannya. Kalau yang di sebelah Utara Selokan karena airnya tidak ada dibuat bero, tidak ditanami," terang dia.
Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu -Opak (BBWSSO), Rr. Vicky Ariyanti sebelumnya mengungkapkan, pematian air selokan Mataram dilakukan mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober.
Pematian air selama satu bulan penuh ini dilakukan untuk membuat bangunan ukur di depan saluran induk pintu air yang baru dibangun di wilayah Bligo, Magelang.
Di samping itu juga untuk pemeliharaan, termasuk pengerukan sedimentasi. Semula pematian air Selokan direncanakan dua bulan. Yaitu bulan September - Oktober. Namun terjadi penawaran di masyarakat dan sekarang telah disepakati Selokan Mataram dikeringkan tanggal 1 hingga 31 Oktober.
"Tujuannya untuk pengerjaan bangunan ukur di saluran induk. Itu memang bangunan baru, sebelumnya belum pernah ada, dan kami memasang pintu baru untuk adaptasi cagar budaya," kata Vicky. (rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.