Penyebab Angin Kencang Berpotensi Muncul di Wilayah Yogyakarta hingga Akhir Pekan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksikan angin kencang masih berpotensi muncul selama sepekan

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksikan angin kencang masih berpotensi muncul selama sepekan dimulai Minggu (15/10/2023) hingga enam hari ke depan. 

Tribunjogja.com Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksikan angin kencang masih berpotensi muncul selama sepekan dimulai Minggu (15/10/2023) hingga enam hari ke depan.

Petugas BPBD Sleman melakukan evakuasi pohon tumbang akibat angin kencang, Minggu (15/10/2023)
Petugas BPBD Sleman melakukan evakuasi pohon tumbang akibat angin kencang, Minggu (15/10/2023) (Dokumentasi BPBD Sleman)

Oleh sebab itu, Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta mewaspadai dampak adanya potensi angin kencang.

Berdasarkan pantauan beberapa Automatic Weather Station (AWS) BMKG disejumlah titik antara lain Sleman (Pakem dan Mlati) Kota Yogyakarta serta di Kulon Progo tercatat kecepatan angin pada Minggu (15/10/2023) dimulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB berkisar 10 - 17 knot (18 - 30km/jam).

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono, menyampaikan penyebab munculnya angin kencang dibeberapa wilayah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yakni tingginya radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi sehingga angin yang berhembus semakin kencang.

Kondisi ini diprediksikan akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan atau lebih kurang satu pekan.

"Terjadinya pusat tekanan rendah di laut China Selatan, maka diperkirakan untuk satu pekan kedepan potensi angin dengan kecepatan di atas 10 knot,

Baca juga: Pemicu Bentrok Muntilan Diawali Gesekan di Jalan Batikan Mungkid Magelang

"Serta kecepatan angin maxsimum sesaat (Gusty) masih berpotensi terjadi di wilayah DIY, terutama pada siang hingga sore hari," katanya, Minggu malam.

Warjono menuturkan, masyarakat dimintai terus waspada terhadap potensi kemunculan angin kencang yang dapat berdampak buruk bagi sekitar.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait agar meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi.

Diberitakan sebelumnya, angin kencang menerjang sejumlah bangunan di Kabupaten Sleman, Minggu (15/10/2023).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman melaporkan setidaknya satu pohon berukuran cukup besar roboh akibat diterjang angin kencang pada sabtu siang.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan pohon yang tumbang tersebut merupakan jenis pohon kayu putih dengan diameter sekitar 50 centimeter.

Pohon tersebut berada dikawasan Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman.

"Kejadian Minggu siang sekitar jam 11.00 WIB, kami mendapat laporan sekitar jam 12.00 WIB," katanya, Minggu (15/10/2023).

Dia menjelaskan, pohon tumbang tersebut menimpa satu bangunan warung makan.

"Pohon tumbang itu menimpa warung makan dan menutup akses jalan," terang dia.

Baca juga: BREAKING NEWS : Angin Kencang Terjang Beberapa Bangunan di Sleman dan Magelang

Beruntungnya tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

Namun bagian atap dan genteng bangunan mengalami kerusakan cukup parah.

"Tidak ada korban jiwa, sudah kami tangani dengan mengevakuasi pohon dan memberikan bantuan logistik ke korban," terang dia.

Selain di Pakem, dampak angin kencang juga turut dirasakan warga di Wedomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, angin kencang berhasil menumbangkan papan iklan dipinggir jalan.

Dari informasi yang beredar, tidak ada korban jiwa akibat kejadian angin kencang tersebut. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved