Serangan Hamas ke Israel

Respons PBB terhadap Serangan Kejutan Hamas ke Israel: Sipil Bukan Target

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) merespons serangan Hamas ke Israel yang terjadi Sabtu (7/10/2023). Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres

IST/unmission.org
Sekjen PBB Antonio Guterres. 

TRIBUNJOGJA.COM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) merespons serangan Hamas ke Israel yang terjadi Sabtu (7/10/2023).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres mengatakan sipil bukanlah target dari serangan tersebut.


Dalam unggahan terbaru di Instagram PBB, Guterres menuliskan #NotATarget, atau kampanye untuk tidak menyerang warga sipil.

“Saya mengutuk keras serangan Hamas pagi ini terhadap kota-kota Israel. Saya mendesak semua upaya diplomatik untuk menghindari konflik yang lebih luas,” kata dia, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: Fakta-fakta Serangan Palestina ke Israel di Akhir Pekan, Dimotori Hamas, 300 Warga Tewas

Juru Bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric mengatakan, Sekjen PBB terkejut dengan laporan bahwa warga sipil telah diserang dan diculik dari rumah mereka sendiri.


Dia melanjutkan, Sekjen PBB sangat prihatin terhadap penduduk sipil dan mendesak pembatasan maksimum.

“Warga sipil harus dihormati dan dilindungi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional setiap saat,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Tribunjogja.com.

Dengan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga para korban, ditambahkan Dujarric, Sekjen PBB menyerukan pembebasan segera semua orang yang diculik.

“Dia menekankan bahwa kekerasan tidak dapat memberikan solusi terhadap konflik, dan perdamaian hanya dapat dicapai melalui negosiasi yang mengarah pada solusi dua negara,” kata Juru Bicara Sekjen PBB itu.

Gumpalan asap membumbung di atas gedung-gedung di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara pihak berwenang Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan orang lainnya terluka di kedua belah pihak.
Gumpalan asap membumbung di atas gedung-gedung di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara pihak berwenang Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan orang lainnya terluka di kedua belah pihak. (AFP/Mahmud Hams via Kompas.com)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungannya kepada Israel dalam menghadapi perang melawan Hamas.

Biden bahkan menyebut serangan Hamas itu sebagai tindakan teroris.

Saat menyampaikan pidato di Gedung Putih, Biden juga mengatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu soal dukungannya.

"Saya mengatakan kepadanya (Netanyahu) bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris ini," kata Joe Biden dalam pidatonya, dilansir dari AFP, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: Jet Israel Bombardir Jalur Gaza, Hamas Balas Tembakkan Rudal

Biden memastikan Israel bakal mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat. Ia juga menyebut dukungannya kepada negara tersebut tidak tergoyahkan.

"Dalam pemerintahan saya, dukungan terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved