Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 4 Oktober 2023: Keluarkan 6 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati enam kali mengeluarkan guguran lava pada Rabu (4/10/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati enam kali mengeluarkan guguran lava pada Rabu (4/10/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00 WIB. 

"Hari ini, teramati enam kali guguran lava ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter (m)," kata Ahmad Sopari, Penyusun Laporan. 

Baca juga: RATING Pemain Inter Milan 1-0 Benfica: Pavard, Dumfries, Calhanoglu, Barella, Thuram

Dalam kurun waktu yang sama, tercatat 37 kali guguran dan amplitudo: 3 - 30 milimeter (mm) dengan durasi 25.96 - 166.04 detik. 

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 80, amplitudo: 1 - 8 mm, S-P: 0.3 - 0.6 detik dengan durasi 3.76 - 8.96 detik. 

Serta tiga low frekuensi dengan amplitudo 1 - 8 mm dan durasi 7.76 - 9.52 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur, suhu udara 17.5 - 21 derajat celcius dengan kelembapan udara 69 - 99 persen dan tekanan udara 875.2 - 949.7 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah nihil. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved