20 IKM Batik Ramaikan Gelar Potensi Kampung Batik Istimewa DIY di Kulon Progo

Gelar Potensi Kampung Batik Istimewa DIY ini dibuka resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Humas Pemkab Kulon Progo
Pj Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti (kanan) saat meninjau salah produk batik yang dipamerkan di Gelar Potensi Kampung Batik Istimewa 2023, di Alun-alun Wates, Rabu (04/10/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kabupaten Kulon Progo menjadi tuan rumah pameran Gelar Potensi Kampung Batik Istimewa DIY di 2023 ini.

Pameran di Alun-alun Wates tersebut resmi dibuka pada Rabu (04/10/2023).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti, mengatakan pameran ini diikuti oleh Industri Kecil Menengah (IKM) batik.

"Setidaknya ada 20 IKM batik yang jadi peserta pameran," kata Syam lewat keterangannya.

Puluhan IKM batik ini berasal dari 5 kabupaten/kota di DIY, termasuk Kulon Progo sendiri.

Kalurahan Gulurejo, Hargorejo, Ngentakrejo, dan Sidorejo hadir menjadi wakil Kulon Progo di pameran ini.

Menurut Syam, Gelar Potensi Kampung Batik Istimewa DIY jadi komitmen pihaknya dalam melestarikan batik.

Termasuk berupaya meningkatkan minat masyarakat terhadap batik.

"Sebisa mungkin generasi muda juga menyukai batik, tak hanya digunakan oleh mereka yang lebih tua," ujarnya.

Syam menilai batik tidak hanya sekedar goresan motif pada kain. Sebab di tiap lembaran batik memiliki makna yang dalam, terlihat dari corak hingga warnanya.

Masyarakatpun bisa melihat sekaligus membeli langsung produk batik unggulan DIY di pameran ini.

Mereka juga bisa menambah wawasan tentang kekayaan batik lewat berbagai kegiatan.

"Salah satunya Gelar Wicara (Talk Show) yang bertemakan Digital Marketing Produk Batik," jelas Syam.

Gelar Potensi Kampung Batik Istimewa DIY ini dibuka resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti.

Ia juga meninjau berbagai produk batik yang dipamerkan.

Ia mengatakan pameran ini membawa pesan ke masyarakat agar cinta dan bangga terhadap batik.

Terutama ke generasi muda sebagai upaya pelestarian batik.

"Pegiat batik juga perlu berkreasi dan berinovasi agar produknya bisa menarik minat masyarakat," kata Made.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved