Berita Sleman Hari Ini
Eks Napiter di Sleman Dapat Bantuan Sembako Hingga Alat Bekam
Mantan Narapidana Terorisme (Napiter) dari Kabupaten Sleman, Joko Susilo (45) menerima bantuan ekonomi berupa sembako, asuransi ketenagakerjaan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mantan Narapidana Terorisme (Napiter) dari Kabupaten Sleman, Joko Susilo (45) menerima bantuan ekonomi berupa sembako, asuransi ketenagakerjaan dan seperangkat alat bekam.
Mantan anggota Jamaah Anshraut Daulah (JAD) yang kini telah kembali ke pangkuan NKRI itu diberi bantuan sebagai bentuk perhatian dan komitmen dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi.
"Saya terima kasih, sudah diberikan perhatian dari Pemerintah Sleman maupun semua tim. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk saya dan keluarga," kata Joko, setelah menerima bantuan di ruang rapat Wakil Bupati Sleman, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Ada 4 MPC Pemuda Pancasila di DIY Terima SK Kepengurusan
Joko keluar dari Lapas tahun 2021. Selepas menjalani hukuman atas idelogi ekstrimismenya, Ia kini telah pulang ke rumah.
Warga Tamanmartani, Kalasan ini mengaku ingin hidup berbaur, srawung bersama masyarakat dan saling menghormati perbedaan.
Sehari-hari, selepas bebas dirinya mengaku di rumah dan belum mendapatkan pekerjaan.
Melalui bantuan alat bekam, rencananya akan digunakan untuk membantu apabila ada masyarakat yang membutuhkan terapi.
"Bekam sebagai alat untuk menetralisasi tubuh, mungkin nanti kita bisa membantu siapapun," kata Joko.
Ia mengaku telah mempelajari ketrampilan terapi bekam selama berada di Lapas.
Bantuan yang diberikan kepada Joko Susilo ini merupakan program kolaborasi, dari semua unsur pemerintah mulai dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman, BIN DIY, BAZNAS maupun BPJS ketenagakerjaan. Tujuannya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi eks Napiter.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen dan perhatian dari pemerintah kepada eks Napiter.
Bantuan tersebut penting untuk diberikan karena bagaimana pun juga, selepas menjalani hukuman mereka adalah warga dari Kabupaten Sleman yang memiliki hak dan kewajiban sama.
"Mudah-mudahan dengan ini beliau bisa kembali bersinergi dan kembali di masyarakat dan bisa menemukan jatidiri lagi. Dan yang paling penting adalah bisa meningkatkan taraf ekonomi. Karena itu kami memberikan alat untuk ketrampilan, bekam,"ujar Danang.
Pendampingan
Jumlah eks Napiter di DIY yang telah menjalani hukuman dan kembali ke masyarakat ada 26 orang. Yang mana, 11 di antaranya berasal dari Kabupaten Sleman.
Lainnya tersebar di DIY. Kabinda DIY, Brigjend TNI Rachmad Puji Susetyo mengungkapkan, mantan Napiter yang sudah keluar bisa berpotensi kembali menjadi teroris.
Karena itu, dibutuhkan peran keterlibatan semua pihak untuk bisa melakukan pendampingan dan juga pembinaan.
Satu di antaranya melalui pemberian bantuan ini merupakan wujud komitmen bersama untuk membina eks Napiter agar bisa kembali di masyarakat.
"Karena kebanyakan kawan-kawan eks Napiter banyak dari ekonomi lemah dan itu perlu diperhatikan secara ekonomi. Supaya, mereka bisa memiliki aktifitas yang positif. Selain juga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Ketika kesejahteraan membaik, mudah-mudahan mereka hidupnya lebih positif. Tidak mudah terombang-ambing. Tidak mudah dimasuki ideologi yang tidak menguntungkan negara. Harapannya seperti itu," kata dia. (rif)
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.