Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Begawai Nusantara Kumpulkan Pelaku Festival Warga di Yogya, Bikin Modul hingga Formulasikan Praktik

Sebanyak 14 orang perwakilan festival warga dari berbagai wilayah di Indonesia hadir membawa pengalaman masing-masing, untuk saling berdiskusi.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Belasan pelaku festival warga saat mengikuti pembukaan loka karya Jaringan Begawai Nusantara bersama Direktorat PPK Kemendikbud RI di Gallery Hotel, Yogyakarta, Senin (2/10/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jaringan Begawai Nusantara bekerja sama dengan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengumpulkan pelaku festival warga di Daerah Istimewa Yogyakarta .

Kegiatan yang masuk dalam rangkaian kerja budaya Bale Gawe dari Jaringan Begawai Nusantara tersebut dilaksanakan di Gallery Hotel Prawirotaman, Yogyakarta dan dibuka Senin (2/10/2023) malam.

Sebanyak 14 orang perwakilan festival warga dari berbagai wilayah di Indonesia hadir membawa pengalaman masing-masing, untuk kemudian saling diobrolkan dalam kegiatan itu.

Pamong Budaya Madya Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY, Ernawati Purwaningsih selaku perwakilan Direktorat PPK Kemendikbud RI mengapresiasi kegiatan tersebut.

Baca juga: Muda Mendunia Festival Resmi Dibuka dengan Tema International Culture

Ia menilai, jaringan kerja kebudayaan itu gerakannya dapat mendorong serta mengaktivasi masyarakat sebagai pemilik kebudayaan melalui festival.

"Kegiatan ini saya yakin sekali bisa memberikan kontribusi untuk memajukan kebudayaan kita. Sebagaimana amanat UU pemajuan kebudayaan, yaitu untuk meningkatkan ketahanan budaya Indonesia," ujarnya. 

Lebih lanjut, Ernawati menegaskan, bahwa untuk memajukan kebudayaan tentu bukanlah hanya tugas dari Direktorat PPK saja.

Melainkan tugas bersama-sama dengan warga pemilik kebudayaan.

"Dengan adanya festival warga ini, tentu budaya itu akan tumbuh, maju, dan bertahan di dalam lingkungan masyarakat itu sendiri," ulasnya.

"Kalau dari pemerintah mungkin hanya dengan sekali atau dua kali kegiatan, kemudian selesai. Tetapi jika itu datang dari masyarakat, harapannya tentu bisa lestari dan berkelanjutan," tambahnya. 

Sementara itu, Perwakilan Rumah Karya Indonesia, Sumatera Utara sekaligus mewakili Begawai Nusantara, Ojak Manalu memberikan pengantar tentang program Bale Gawe.

Kata dia, program ini dirancang dalam beberapa rangkaian dimana akan memakan waktu selama 3 bulan.

"Dimulai dengan lokakarya Bale Gawe. Lokakarya yang dibayangkan sebagai sebuah proses memproduksi pengetahuan bersama," ucap dia.

Kemudian, pengetahuan-pengetahuan tersebut nantinya akan diturunkan menjadi sebuah panduan atau modul.

Modul itulah kemudian yang akan diuji coba di banyak tempat. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved