Berita Gunungkidul Hari Ini

Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Selatan, SAR Gunungkidul Imbau Wisatawan Tetap Waspada

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan Yogyakarta pada 29-30 September 2023, sekitar pukul 07.00 WIB. Di perairan Selatan Yogyakarta potensi gelombang mencapai 2,5 sampai 4 meter

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan 8 - 30 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian Timur, Selat Sulawesi bagian Selatan, Laut Maluku bag. Utara, Laut Arafuru bagian Timur.

Baca juga: Dukung Operasional Mitigasi Bencana, BNPB Berikan Bantuan Kendaraan Strategis Pada Pemkab Bantul

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah I di Pantai Sadeng, Sunu Handoko membenarkan adanya peningkatan tinggi gelombang.

Meski demikian situasi masih aman terkendali.

"Kami mengimbau kepada wisatawan agar meningkatkan kewaspadaan,"terangnya Jumat (29/9/2023).

Kata dia, jangan sampai kecelakaan laut (laka laut) terulang kembali. Beberapa waktu lalu seorang wisatawan sempat terseret arus saat bermain air di Pantai Sendahan, Jepitu, Girisubo.

Teman korban meminta bantuan kepada warga dan di lempari pelampung.
 
"Pelampung dapat diraih dan berhasil ditolong oleh nelayan," ujarnya

Sementara itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Yogyakarta Arum Adha Larasati mengatakan, pada fenomena ini pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur Tenggara dengan kecepatan 8 - 30 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian Timur, Selat Sulawesi bagian Selatan, Laut Maluku bag. Utara, Laut Arafuru bagian Timur.

"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata dia.

Kondisi ini, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang sehingga risiko keselamatan pelayaran perlu diperhatikan.

Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).

Kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tutupnya. (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved