Berita Bantul Hari Ini

Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Yogyakarta Membuat Nelayan Tidak Melaut

Dua pekan terakhir, kondisi Perairan, Samudra Hindia dan Pantai Selatan DI Yogyakarta mengalami gelombang tinggi berkisar di antara 4-5 meter.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Sejumlah kapal nelayan terlihat terusun rapi di Pantai Baru, Selasa (26/9/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dua pekan terakhir, kondisi Perairan, Samudra Hindia dan Pantai Selatan DI Yogyakarta mengalami gelombang tinggi berkisar di antara 4-5 meter.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah IV (Pantai Samas dan Pantai Baru), Dwi Rias Pamuji, mengatakan, kondisi tersebut membuat para nelayan tidak berani melaut. 

"Untuk nelayan pada Minggu-Minggu ini kebanyakan off atau tidak melaut. Tapi, paling ada satu atau dua nelayan yang berani dan memiliki nyali untuk melaut," katanya saat dihubungi, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Terdakwa Korupsi TKD Sleman Robinson Saalino Dituntut 8 Tahun dan Dirampas Asetnya

Namun demikian, ia mengatakan, kondisi gelombang tinggi di perairan dan pantai selatan DI Yogyakarta tidak memberikan dampak terhadap kondisi pariwisata.

Sehingga, sejak gelombang tinggi tersebut berlangsung, aktivitas pariwisata masih berjalanan seperti pada umumnya.

"Aktivitas pariwisata di pantai utamanya di wilayah IV atau Pantai Samas dan Pantai Baru masih aman. Karena, jarak naik air ke dataran itu tidak jauh dari bibir pantai pada umumnya," tutur Dwi.

"Tapi, wisatawan tetap kami imbau untuk berhati-hati saat berada dan bermain air di Pantai Samas dan Pantai Baru," imbuhnya.

Adapun dugaan penyebab berlangsungnya gelombang tinggi tersebut tak lain dikarenakan siklus tahunan dan jarak perputaran bulan yang terlalu dekat dengan permukaan bumi.

"Tapi, kemungkinan kondisi itu tidak berlangsung lama. Karena, gelombang tinggi pada saat ini sudah mulai melandai dan mudah-mudahan besok gelombang laut sudah kembali normal," jelasnya. 

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung memperkirakan gelombang tinggi 2,5-4 meter di Perairan dan Samudra Hindia Selatan Yogyakarta berlangsung pada Selasa-Rabu (26-27/9/2023).

Melalui hal itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Nurmaya, mengimbau kepada para pelayar untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan. 

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pintanya. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved