Pemkab Kulon Progo Akan Evaluasi Lelang Pengelolaan Gerbang Samudra Raksa

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo akan mengevaluasi proses lelang pengelolaan Gerbang Samudra Raksa (GSR) di Kapanewon Kalibawang. Sebab proses lelangnya terbilang sepi peminat.

Pj Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengakui lelang gagal karena tidak ada peminat.

Salah satu penyebabnya adalah harga sewa  yang dinilai terlalu tinggi.

"Harga sewa itu kan sebelumnya sudah dihitung dari tim appraisal," jelas Made, Jumat (22/09/2023).

Calon pengelola GSR dikenakan biaya sewa Rp609 juta per tahun.

Nantinya masa sewa akan berlangsung selama 5 tahun, dan setiap tahun akan ada kenaikan biaya.

Made mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan panitia lelang GSR terkait minimnya peminat.

Evaluasi pun akan dilakukan guna mencari solusi terkait gagalnya lelang.

"Sedang kami didiskusikan di Pemkab dengan pihak-pihak terkait, termasuk soal masalah harga yangd dinilai tinggi," ungkapnya.

Made menilai GSR merupakan salah satu potensi yang dimiliki Kulon Progo.

Itu sebabnya, berbagai upaya akan dilakukan agar kawasan tersebut bisa dikelola dengan baik.

Ia pun membuka kemungkinan akan ada opsi selain lelang untuk menentukan pengelolaan GSR.

Termasuk apakah nantinya melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya.

"Kalau memang dirasa lebih optimal, pengelolaannya bisa diserahkan ke masyarakat," kata Made.

Sekretaris Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulon Progo, Nasip, mengatakan proses lelang GSR akhirnya ditutup pada 18 Agustus 2023.