Menurunkan Berat Badan dengan Diet Intermittent Fasting

Intermittent fasting (IF) atau sering dikenal dengan istilah diet puasa, merupakan program diet yang dilakukan dengan mengatur pola makan.

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Freepik
Ilustrasi diet 

TRIBUNJOGJA.COM - Memiliki badan yang ideal saat ini banyak didambakan oleh banyak orang. Permasalahan obesitas pun kerap dijumpai di masyarakat terutama kalangan anak muda.

Saat ini muncul banyak jenis makanan baru dengan kandungan beragam.

Jika dikonsumsi dengan tidak diimbangi kontrol jumlah kandungan serta kurangnya aktivitas fisik, maka akan menyebabkan obesitas.

Salah satu cara untuk menangani permasalahan obesitas yaitu program penurunan berat badan dengan cara pengaturan pola makan.

Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan cara menerapkan program diet atau membatasi jumlah asupan makanan dan minuman yang jumlahnya diperhitungkan untuk tujuan tertentu.

Menurut ahli gizi UGM, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, program diet yang baik dilakukan dengan cara pengaturan pola makan yang tetap memperhatikan prinsip gizi seimbang.

Dimana makanan yang dikonsumsi harus memiliki kontribusi yang lengkap untuk sumber karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral.

Salah satu jenis diet yang akan dibahas pada artikel ini yaitu Intermittent fasting yang berfokus pada pengaturan kebiasaan makan.

Intermittent fasting (IF) atau sering dikenal dengan istilah diet puasa, merupakan program diet yang dilakukan dengan mengatur pola makan, dengan membagi adanya waktu puasa dan waktu non puasa.

Pola ini dilakukan dengan cara tidak mengkonsumsi makanan sama sekali pada periode waktu tertentu dengan jadwal yang teratur.

Intermittent fasting berfokus pada jam makan, kapan harus makan dan kapan harus berhenti makan, bukan berfokus pada makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

Manfaat

Intermittent fasting memiliki beberapa manfaat lain di antaranya dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh, menurunkan kolesterol, menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah.

Penerapan intermittent fasting dengan membatasi asupan kalori membawa pola perilaku menjadi lebih baik.

Hal ini terbukti dari asupan kalori yang masuk menjadi cukup dan tidak berlebih, sehingga berat badan dan metabolisme tubuh akan tetap terjaga teratur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved