Pemkab Bantul Berencana Lakukan Pengelolaan Sampah Paneltech
Hal itu dilakukan untuk menuntaskan penanganan sampah di Bumi Projotamansari menjadi material bangunan ramah lingkungan di Indonesia.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul merencanakan sistem pengelolaan sampah paneltech.
Hal itu dilakukan untuk menuntaskan penanganan sampah di Bumi Projotamansari menjadi material bangunan ramah lingkungan di Indonesia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho, mengatakan rencana itu masih jauh dari tahap realisasi.
Pasalnya, saat ini masih dalam tahap persiapan perencanaan pengelolaan sampah paneltech.
"Perencanaan itu juga harus dilakukan pengkajian lebih mendalam. Karena, ada banyak aspek yang dibutuhkan, baik itu aspek model penerapan, aspek penentuan lokasi dan lain sebagainya sebelum pengelolaan sampah paneltech itu dibangun," katanya saat dijumpai awak media di Kantor Dinas Bupati Bantul, Selasa (19/9/2023).
Meski begitu, Ari menyebut bahwa pengelolaan sampah paneltech di Bumi Projotamansari, direncanakan dilakukan dengan menjalin kerjasama investor perusahaan dari Amerika Serikat dan melibatkan perusahaan-perusahaan daerah setempat.
"Karena konsep perkembangan dan pembangunannya kami membutuhkan jalinan kerjasama dari perusahaan-perusahaan tersebut," tuturnya.
"Terlebih, kami membuka peluang investasi model-model pengelolaan sampah. Jadi mungkin nanti akan ada yang dikelola oleh pemerintah atau mungkin ada juga yang dikelola oleh investor," imbuh Ari.
Adapun urgensi pembangunan tersebut untuk membangun Kabupaten Bantul bebas dan bersih sampah pada 2025. Kemudian, juga berkaitan dengan penanganan darurat sampah.
Di mana, pada saat ini, Kabupaten Bantul hanya mendapatkan jatah untuk membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan sebanyak 90 ton per hari.
Padahal, beberapa waktu lalu, Kabupaten Bantul bisa membuang sampah dengan kapasitas yang tak terbatas atau berkisar di angka 140 ton per hari.
"Sampah itu kan yang menangani dari berbagai belah pihak. Ada dari DLH dan ada dari perusahaan swasta. Tapi, karena keterbatasan pembuangan sampah (di TPA Regional Piyungan), jadi harus ada upaya-upaya untuk percepatan penanganan sampah itu," urai Ari.
"Sehingga, kami mencari alternatif lain untuk menangani permasalahan sampah di Kabupaten Bantul sampai tuntas," tandas Ari.(*)
50 Ton 'Sampah Tidur' Per Hari di Kota Yogyakarta Dikondisikan dengan Upaya Pemilahan |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Perkuat Program Berbasis Danais untuk Kesejahteraan Masyarakat |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Siapkan Jurus 'Mas Jos' untuk Tekan Produksi Sampah Harian |
![]() |
---|
Dari Limbah Jadi Listrik, Pemda DIY Bersiap Kelola Sampah dengan Teknologi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul Luncurkan Layanan Peralihan Hak Atas Tanah Elektronik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.