Tiga Bacapres Bicara Gagasan di UGM

Isu Tampar dan Cekik Wamen, Prabowo Subianto: Ulah Macam Apa

Informasi soal peristiwa Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wamen Kabinet Jokowi muncul dari media sosial.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Sigit Widya
Tim media Prabowo Subianto
Prabowo Subianto menjawab tudingan menampar wamen di Kabinet Jokowi. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, menanggapi isu dugaan menampar dan mencekik Wakil Menteri (Wamen) di Kabinet Presiden Joko Widodo.

Informasi soal peristiwa Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wamen Kabinet Jokowi muncul dari media sosial dan menjadi viral dalam dua hari terakhir.

Informasi itu menyebut bahwa peristiwa penamparan Wamen Kabinet Jokowi oleh Prabowo Subianto terjadi di Istana Kepresidenan menjelang rapat terbatas.

Disebutkan pula bahwa korban penamparan Prabowo Subianto adalah Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi.

Informasi di media sosial mengungkap, penamparan terjadi karena diduga Prabowo kesal. Sebab, Kementerian Pertanian tidak mendukung satu program yang ditugaskan kepadanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jawab Soal Presiden Boneka dan Citra PDI Perjuangan

"Saya kaget. Jelas, isu itu tidak benar. Tidak pernah ada rapat seperti itu. Saya jarang bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian. Saya pernah sekali bertemu, tapi sepintas. Saya, kan, menteri. Urusan saya dengan menteri," kata Prabowo saat menghadiri acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023).

"Pertemuan saya dengan Pak Yasin Limpo. Hubungan kami sangat baik. Saya nggak ngerti, ya, ulah-ulah macam apa," tambahnya.

Ketua Umum Partai Gerindra mengaku sebelumnya pernah mendapatkan fitnah lebih gawat.

"Isu kudeta, mau ini, mau itu. Sedikit-sedikit mau berontak. Muka saya muka kudeta kali, ya?" kata Prabowo disambut tawa para penonton.

Ia pun menegaskan dari dulu memiliki guru-guru yang mengatakan apabila menerima sering fitnah, tandanya sangat diperhitungkan.

Baca juga: Anies Baswedan: Penentuan Proyek Strategis Nasional Perlu Libatkan Publik

"Dan, biasanya, fitnah yang semakin kejam mbalik ke orang yang menyebarkan. Saya nggak pernah urus. Saya serahkan kepada yang di Atas. Mudah-mudahan, yang melontarkan itu sadar. Nggak usahlah dilanjutkan budaya-budaya seperti itu. Memalukan," ujarnya.

Asal tahu saja, dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023), Prabowo Subianto menjadi penampil terakhir setelah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved