Tips Kesehatan
5 Tips Menjaga Kesehatan Mental bagi Mahasiswa
Para mahasiswa terutama yang berada di semester akhir pasti akan semakin banyak mendapat tekanan dalam perkuliahannya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Para mahasiswa terutama yang berada di semester akhir pasti akan semakin banyak mendapat tekanan dalam perkuliahannya.
Tidak jarang ditemui mahasiswa yang stress atau depresi akibat skripsi.
Entah karena judul yang sering ditolak, susah menemui dosen untuk melakukan bimbingan, atau mendapat ide buntu untuk melanjutkan tugas akhirnya.
Beberapa di antara mereka merasa stress karena masalahnya sangat sulit dan tak kunjung usai.
Tidak hanya mahasiswa semester akhir, ada juga mahasiswa baru atau pertengahan pun juga terkadang merasakan stress dalam masa perkuliahannya.
Biasanya mahasiswa-mahasiswa tersebut stress karena tugas dan praktikum yang menumpuk dan tenggang waktu pengumpulannya sangat pendek dan berdekatan.
Ada juga yang merasa stress karena tugas-tugas yang bercampur dengan urusan organisasi.
Belum juga apabila mahasiswa tersebut bergabung dalam banyak organisasi atau unit kegiatan mahasiswa dan menjabat sebagai orang yang berpengaruh dalam organisasi tersebut.
Terkadang masih juga ada yang ditambah dengan masalah pribadi, seperti masalah keluarga ataupun percintaan.
Hal ini tentu saja membuat mereka menjadi lelah dan banyak pikiran.
Urusannya tidak hanya satu, namun bercabang.
Akibatnya, pikiran menjadi penuh dan mahasiswa tersebut mengalami depresi atau stress, sehingga banyak melampiaskannya kepada hal-hal yang buruk untuk membuat mereka menjadi tenang.
Salah satu contoh kasus dari efek depresi adalah banyak mahasiswa yang melakukan bunuh diri karena saking tidak kuatnya dengan masalah hidupnya dan kemudian kesehatan mentalnya menjadi bermasalah.
Kesehatan mental perlu untuk dijaga agar tidak mencelakai diri sendiri.
Mengutip dari Kompas.com, dosen Keperawatan Jiwa UM Surabaya, Uswatun Hasanah, menjelaskan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa.
Pada umumnya, masalah kesehatan mental disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi pemicunya.
Beberapa di antara faktor pemicu tersebut adalah sebagai berikut:
- Stress akademik.
- Faktor perubahan lingkungan.
- Kesepian.
- Hubungan pertemanan atau percintaan yang toxic.
- Faktor perkembangan remaja.
- Penyalahgunaan zat.
- Masalah sosial ekonomi.
- Stigma mengenai kesehatan mental.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa
Ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa.
Beberapa tips di bawah ini mungkin akan membantu anda sebagai mahasiswa agar selalu menjaga keseatan mental dan tidak melakukan sesuatu yang mengarah kepada hal-hal negatif.
Berikut adalah 5 tips untuk menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa yang dilansir melalui Kompas.com:
1. Memahami Diri Sendiri
Banyak yang mengatakan jika anda memahami diri anda sendiri, maka anda akan mencintai diri anad.
Jika anda mencintai diri anda sendiri, itu berarti anda tidak akan melakukan hal-hal yang menyebabkan diri anda celaka.
Mengenal dan memahami diri sendiri dalam kaitannya dengan kondisi tubuh, baik secara fisik maupun mental, akan membantu mahasiswa untuk tetap waspada saat gejala gangguan fisik atau mental muncul.
Hal ini akan memungkinkan mahasiswa untuk mengambil tindakan pencegahan, menghentikan perkembangan gejala yang semakin parah, serta membuat keputusan yang tepat dan mencari bantuan yang diperlukan.
2. Berkomunikasi Atau Menjalin Relasi dengan Keluarga dan Orang Lain
Jangan ragu untuk mengajak bicara orang-orang di sekitar anda jika anda memiliki banyak masalah.
Memang mahasiswa memiliki banyak tekanan dalam perkuliahannya, namun alangkah baiknya mahasiswa menceritakan segala yang sesuatu yang menjadi masalah agar menjadi lega dan pikiran tidak penuh.
Fungsi keluarga dan orang-orang terdekat adalah untuk mendengarkan dan melegakan masalah-masalah yang sedang terjadi pada mahasiswa.
Kesehatan mental mahasiswa dapat ditingkatkan dengan memiliki lingkungan yang mendukung dan hubungan antar individu yang sehat.
3. Membuat Jadwal Prioritas
Penting bagi mahasiswa untuk merencanakan jadwal kegiatan dengan bijak.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mahasiswa pasti memiliki kegiatan di luar perkuliahan, contohnya adalah organisasi atau bergabung pada unit kegiatan mahasiswa (UKM).
Hal ini disebabkan oleh peralihan kehidupan yang signifikan saat memasuki perguruan tinggi, termasuk peningkatan beban akademik, jadwal perkuliahan yang ketat, kegiatan organisasi, ekskul, dan berbagai aktivitas lain yang ingin dicoba oleh mahasiswa baru.
Berbagai kegiatan tersebut adalah sumber stres karena sulitnya mengelola waktu.
Biasanya, karena saking banyaknya jadwal yang ada pada mahasiswa tersebut, maka mereka menjadi stress karena bingung untuk menjalani banyak jadwal kegiatan tersebut.
Untuk mengurangi stres, mahasiswa dapat membuat prioritas dengan memfokuskan perhatian pada tugas-tugas penting dan menghindari penundaan.
4. Memberikan Penghargaan (Reward) Bagi Diri Sendiri
Mungkin tidak semua orang akan mengapresiasi kerja keras anda mau sekeras apa anda berusaha.
Memang pada dasarnya berharap kepada manusia itu tidak selalu mulus jalannya.
Maka dari itu, penting untuk menghargai diri anda sendiri ketika anda merasa sudah cukup dalam melakukan pekerjaan berat yang berhasil anda selesaikan.
Berikan penghargaan atau hadiah untuk diri anda sendiri atas pencapaian-pencapaian anda dalam bentuk apapun.
Hadiah tersebut bisa berupa penghargaan dan ungkapan terima kasih kepada diri sendiri karena telah berjuang, atau bahkan dengan memenuhi keinginan yang sangat diidamkan, yang pada dasarnya merupakan cara untuk menghargai diri sendiri.
5. Pergi Ke Konseling Atau Menghubungi Tenaga Profesional
Banyak juga yang menyediakan jasa untuk menyembuhkan masalah kesehatan mental.
Biasanya setiap kampus memiliki fasilitas konseling tersendiri untuk mahasiswanya yang mungkin mengalami gangguan kesehatan mental.
Kampus tersebut biasanya memberikan secara gratis sesi konseling bagi mahasiswa yang memiliki masalah kesehatan mental.
Jika tidak, anda bisa langsung untuk pergi ke tenaga profesional kesehatan mental.
Tenaga profesional kesehatan mental adalah seperti psikiater, psikolog, perawat spesialis jiwa, maupun konsultan lainnya.
Mereka akan memberikan terapi yang dapat menangain masalah kesehatan mental anda.
Memungkinkan juga untuk anda diberikan obat jika anda pergi konsultasi kepada psikiater.
( MG Salma Nabila Fausta )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.