UPDATE Aktivitas Gunung Merapi, Senin 18 September 2023: Tercatat Ada 7 Kali Guguran Lava Pijar

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 7 kali, Senin (18/9/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00 WIB. 

"Pada hari ini, teramati 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng)," kata Ahmad Sopari, Penyusun Laporan. 

Dalam kurun waktu yang sama, tercatat 28 kali guguran dan amplitudo 3-26 milimeter (mm) dengan durasi 41.9-127.5 detik. 

Kemudian, 86 hybrid atau fase banyak, amplitudo: 3-7 mm, S-P: 0.3-0.5 detik dengan durasi 5.1-7.6 detik. 

Selanjutnya, 1 vulkanik dangkal, amplitudo 70 mm dengan durasi 10.3 detik. 

Serta, 1 tektonik jauh, amplitudo 8 mm, S-P: 18.13 detik dengan durasi 92.7 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Suhu udara 14-17 derajat celcius dengan kelembapan udara 59-95 persen dan tekanan udara 837.8-918 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75-150 meter di atas puncak kawah. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.