Bupati Magelang Dorong Festival Dolanan Anak Bisa Digelar Rutin Setiap Tahun

Adanya permainan anak tradisional akan banyak memberikan pembelajaran yang luar biasa, khususnya kepada anak-anak saat memasuki transisi Paud ke SD

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Pemkab Magelang
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, bersama Bunda Paud Kabupaten Magelang, Christanti Handayani, saat mendampingi anak-anak Paud - SD bermain mainan tradisional 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG -  Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mendorong Festival Dolanan Anak agar dapat dihelat setiap tahun.

Menurut dia, adanya permainan anak tradisional akan banyak memberikan pembelajaran yang luar biasa, khususnya kepada anak-anak saat memasuki transisi Paud ke SD.

Hal ini ia sampaikan saat membuka acara Festival Dolanan Tradisional dalam mendukung Transisi Paud - SD yang menyenangkan melalui Gerakan Tepung, Dunung, Srawung di SD Kartika XII-1 Kompleks Panca Arga 1 Kecamatan Mertoyudan, Kamis (14/9/2023).

Hadir pula dalam acara tersebut, Bunda Paud Kabupaten Magelang, Christanti Handayani, Direktur Utama PT BPR Bank Bapas 69 Magelang, Rohmad Widodo, Kepala OPD Terkait, serta Forkompimcam Kecamatan Mertoyudan.

Zaenal Arifin mengatakan keberadaan mainan tradisional ini tidak hanya sekedar permainan akan tetapi bermanfaat untuk kematangan emosional anak, kemandirian, dan yang paling penting bisa berinteraksi antar sesama.

Sehingga hal itu menjadi penting bagi anak-anak yang memasuki transisi PAUD ke SD untuk mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan.

"Anak-anak adalah aset generasi masa depan, generasi emas yang tentunya kita harus menyiapkan semua dengan baik dan butuh kebijaksanaan dari kita semuanya para orang tua agar bisa betul-betul memadukan anak-anak di PAUD dan di SD ini menjadi transisi yang menyenangkan, sehingga anak-anak bisa merasakan merdeka belajar yang kita harapkan bersama," kata Zaenal.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, dalam laporannya menyampaikan tujuan diadakannya Festival Dolanan ini antara lain, untuk melestarikan warisan budaya, mengenalkan generasi muda nilai-nilai budaya, pengembangan keterampilan anak serta mendukung transisi PAUD-SD yang menyenangkan.

"Peserta Festival Dolanan Tradisional ini diikuti oleh peserta didik dari satuan Paud dan SD kelas awal sebanyak kurang lebih 400 orang," terang Husein.

Sementara jenis permainan tradisional yang disediakan dalam festival ini antara lain, Dakon, Cublak-Cublak Suweng, Bekel, Egrang, Egrang Batok, Bakiak Papan, Lompat Tali Karet, Setinan, Gobak Sodor, Jamuran, Ular Tangga, Gangsingan dan Tembang Jawa.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved