Tol Yogyakarta Bawen

Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 di Sleman Tembus 53 Persen

Kontruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 yang menghubungkan junction Sleman hingga simpang susun (SS) Banyurejo

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Iwe
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen nantinya akan tersambung dengan Tol Bawen-Solo 

Tribunjogja.com Sleman - Kontruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 yang menghubungkan junction Sleman hingga simpang susun (SS) Banyurejo telah mencapai 53,66 persen hingga akhir Agustus.

Pengerjaan Kontruksi jalan tol Jogja-Bawen di seksi 1, junction Sleman hingga Simpang Susun Banyurejo
Pengerjaan Kontruksi jalan tol Jogja-Bawen di seksi 1, junction Sleman hingga Simpang Susun Banyurejo (Dok. PT JJB)

Saat ini, PT Jasamarga Jogja- Bawen (JJB) mengoptimalkan pekerjaan kontruksi pada lahan yang sudah bebas.

Serat palilah tanah kas desa maupun sultan ground di 7 Kalurahan juga sudah diterbitkan.

Adapun mengenai kegiatan kontruksi seksi 1 yang kini sedang dikerjakan secara pararel adalah pekerjaan struktur di jembatan selokan Sangu Banyu, Selokan Mataram elevated 1 hingga elevated 4.

Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 (Junction Sleman hingga Banyurejo) di seputar Selokan Mataram mengalami perubahan.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 (Junction Sleman hingga Banyurejo) di seputar Selokan Mataram mengalami perubahan. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)

Kemudian membangun Box Underpass, pekerjaan badan jalan dan perbaikan tanah atau stone colomn.

"Rencana dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan erection girder STA 75+800, Jembatan Kali Konteng, yang berlokasi di Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J. Dwi Winarsa, Kamis (7/9/2023).

Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan, mengenai progres pengadaan lahan di seksi 1 terdapat penambahan lahan untuk keperluan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Penambahan lahan berada di 7 Kalurahan.

Saat ini, progres penambahan lahan tersebut sudah tahap musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian di 6 Kalurahan.

Yaitu di Kalurahan Tirtoadi, Sumberrejo, Margomulyo, Tambakrejo, Margodadi dan Margokaton.

Tinggal menyisakan musyawarah di Kalurahan Banyurejo.

Sedangkan progres lahan Seksi 6 dari simpang susun Ambarawa hingga Junction Bawen, Jawa Tengah, PT JJB sudah berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Semarang terkait izin memulai kontruksi pada lahan milik Kabupaten Semarang.

13 Bidang di Desa Kandangan sudah dilakukan musyawarah dengan luasan 13.226 meter persegi.

Saat ini tahapannya sedang menunggu hasil verifikasi dari Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN) terkait bidang-bidang yang memenuhi syarat untuk bisa dibayarkan.

"Untuk Desa Doplang sudah dilakukan Pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGR) sebanyak 6 bidang dengan luasan 3.930 meter persegi dengan niai Rp. 3.775.239.184," terangnya.

Untuk progress Kontruksi Seksi 6 sedang dilakukan pekerjaan badan Jalan atau Common Borrow Material di sisi Ramp On dan Off Bawen.

Kemudian pekerjaan pondasi (Borepile).

"Target penyelesaian kontruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 dan Seksi 6 tetap sesuai rencana," ujar Dwi.

Sebagaimana diketahui, target kontruksi jalan tol ini ditargetkan pada kuartal IV tahun 2024.

Dalam hal kegiatan pembebasan lahan untuk keperluan proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, PT JJB terus berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, BPN Kanwil DIY dan Jateng.

Bekerjasama juga dengan Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN).

Diketahui, proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 membutuhkan lahan cukup luas di Kabupaten Sleman.

Proses pengadaannya hingga kini belum sepenuhnya rampung.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1, M. Mustanir mengatakan, jalan bebas hambatan seksi 1 sepanjang 8,8 kilometer dari Kalurahan Tirtoadi hingga Banyurejo itu membutuhkan lahan seluas 99,13 hektar atau 2.775 bidang.

Dari jumlah kebutuhan itu, yang sudah dibebaskan 1.891 bidang dengan luas 75,79 hektar atau 76,46 persen dari total kebutuhan.

Nilai ganti kerugian yang dibayarkan untuk pembebasan lahan juga besar.

"Nilai ganti kerugian sekitar Rp 1,218 Triliun rupiah. Posisi sekarang kita sudah membebaskan 1.891 bidang luasannya 75,79 hektar dengan (uang) penggantiannya, Rp 1,016 Triliun," katanya.(rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved