Filsafat
Biodata dan Profil Jacques Derrida, Sang Filsuf Postmodern
Jacques Derrida dikenal sebagai salah satu filsuf postmodern selain Lyotard dan Foucault.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Jacques Derrida dikenal sebagai salah satu filsuf postmodern selain Lyotard dan Foucault.
Kisah hidup Derrida tidak banyak dibahasnya dalam buku-buku tulisannya.
Memang Derrida menolak untuk menulis sebuah otobiografi utuh tentang dirinya.
Dia beralasan bahwa seorang filsuf harus lebih mementingkan karya dan pemikirannya ketimbang kisah hidupnya.
Derrida adalah seorang keturunan Yahudi.
Ia lahir pada 15 Juli 1930 di El Biar, salah satu wilayah Aljazair yang agak terpencil.
Baca juga: Aliran-aliran Filsafat Islam Menurut Haidar Bagir
Dia hidup di era kolonial di mana kekuasaan kolonial mengepakkan sayapnya ke penjuru dunia.
Pada tahun 1949, Derrida pindah ke Prancis.
Lalu pada 1957 dia kembali ke Aljazair untuk memenuhi kewajiban militernya dengan mengajar bahasa Prancis dan bahasa Inggris kepada anak-anak tentara yang ada di sana.
Sejak 1952, Derrida resmi belajar di Ecole Normal Superiuere (ENS), sekolah elite yang dikelola oleh Michel Foucault, Louis Althusser, dan sejumlah filsuf garda depan Prancis.
Setelah lulus, Derrida menyempatkan diri belajar di Louvain Prancis, lalu dia mengajar di Husserl Archieve.
Pada tahun 1960, Derrida dipanggil untuk mengajar filsafat di Universitas Sorbonne.
Dngan kecerdasan yang luar biasa, Derrida berturut-turut menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Cambridge, Universitas Columbia, the New School for Social Research, Universitas Essex, Universitas Louvain, dan Williams College.
Penghargaan ini bertambah dengan pengukuhannya sebagai anggota honorer American Academy of Arts and Sciences.
Pada tahun 20001, Derrida menerima Anugerah Adorno (Adorno Preis) yang sangat prestisius di Jerman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.