Kata Waketum Partai Demokrat Apabila Megawati Berkenan Menerima SBY

Ia pun menyinggung bagaimana SBY yang meminta suami Megawati, almarhum Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
(KOMPAS.com/Firda Rahmawan)
Foto ilustrasi: Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri melambaikan tangan setelah bertemu Presiden Joko Widodo dan lima ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM - Wacana mempertemukan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasca-Partai Demokrat memutuskan keluar dari KPP, muncul. 

Hal itu diiringi kabar bahwa para elite Demokrat disebut tengah berkomunikasi dengan elite PDI-P untuk mempertemukan Megawati dan SBY.

Seperti apa peluang SBY bertemu Megawati dan menjalin kerja sama? Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengungkapkan peluang itu ada dan sangat mungkin terjadi.

Menurutnya, Megawati tidak pernah berlaku jahat pada SBY, laporan kompas.com dikutip Tribun Jogja hari ini.

Benny mengungkap hal itu ketika ditanya peluang bertemunya Megawati dan SBY pasca-Demokrat menyatakan tak lagi bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Sangat mungkin, saya rasa kita sangat senang apabila Ibu Megawati berkenan untuk menerima Pak SBY, Pak SBY siap," kata Benny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

"Dan Ibu Megawati tidak pernah jahat dengan kami, tidak pernah jahat dengan Demokrat. Lihat, Ibu Megawati tidak pernah jahat dengan Demokrat, tidak pernah jahat dengan Pak SBY, ya kan?" kata dia.

Benny mengatakan, SBY maupun Demokrat juga menghormati Megawati.

Ia pun menyinggung bagaimana SBY yang meminta suami Megawati, almarhum Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR.

"Dan saya tahu persis partai-partai yang bergabung dalam koalisi mendukung Pak SBY pada saat itu diundang oleh Pak SBY. Dan Pak SBY meminta dengan tegas supaya mendukung sepenuhnya Pak Taufiq Kiemas," kata dia.

Oleh sebab itu, Benny berpandangan bahwa partainya tidak memiliki masalah untuk mempertemukan SBY dan Megawati.

Kendati begitu, ia mengaku belum bisa memastikan akan berlabuh ke mana Partai Demokrat setelah dari KPP.

"Belum tahu, kita menunggu majelis tinggi memang dikasih kewenangan penuh oleh konstitusi partai kita untuk menentukan akan kerja sama dengan partai mana," kata anggota Komisi III DPR itu.

Belakangan ini, muncul wacana mempertemukan Megawati dan SBY pasca-Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari KPP.

Para elite Demokrat disebut tengah berkomunikasi dengan elite PDI-P untuk mempertemukan Megawati Soekarnoputri dengan SBY.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved