Tol Yogyakarta Bawen

Kabar Tol Jogja-Solo dan Tol Jogja-Bawen: Taksiran Harga Lahan Terdampak

Pembangunan jalan Tol Jogja-Solo dan Tol Jogja-Bawen berjalan seiringan untuk mengejar target selesai pada 2024.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Jatengprov.go.id
Tol Solo-Yogyakarta merupakan superprioritas karena segitiga emasnya Yogyakarta dan Jawa Tengah, yakni Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). 

Tribunjogja.com - Pembangunan jalan Tol Jogja-Solo dan Tol Jogja-Bawen berjalan seiringan untuk mengejar target selesai pada 2024.

Proses pembebasan lahan hingga pembayaran uang ganti rugi (UGR) dilakukan pada proyek strategis nasional itu.

Karena proses yang panjang ada beberapa dinamika yang terjadi pada proses Pembangunan jalan Tol Jogja-Solo dan Tol Jogja-Bawen.

Satu diantarannya soal nilai taksiran harga lahan terdampak tol.

Misalnya soal, nilai taksiran harga atau appraisal sebagai kompensasi ganti kerugian tanah dan bangunan terdampak lahan tambahan jalan Tol Jogja-Solo seksi 1 mengalami kenaikan.

Peta terdampak penambahan lahan jalan tol Jogja-Bawen seksi 1
Peta terdampak penambahan lahan jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 (Tribunjogja.com)

Sebab, penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang menghitung nilai kerugian mengalami perbedaan waktu, antara trase awal dengan lahan tambahan sehingga taksiran nilai harga ganti kerugian otomatis naik.

"Waktunya kan juga berbeda, tiga tahun. (Pengadaan lahan pertama) di tahun 2021, dengan sekarang 2023 pastikan ada kenaikan. Tapi gak sampai 50 persen.

"Tapi memang ada kenaikan. Dari KJPP pasti sudah diperhitungkan," kata Kepala Kantor Wilayah BPN DIY, Drs. Suwito ditemui disela Musyawarah bentuk ganti rugi lahan tambahan jalan tol di Kalurahan Margokaton, Senin (4/9/2023).

Untuk diketahui, pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1, dalam perjalanannya mengalami review design di seputar Selokan Mataram sehingga mengharuskan ada tambahan lahan 700 bidang atau seluas 18,8 hektar di 7 Kalurahan di Kabupaten Sleman dan 1 desa di Kabupaten Magelang.

Proses pengadaan lahan tambahan ini terus berjalan memasuki tahap musyawarah.

Kalurahan yang sudah tahap Musyawarah meliputi Kalurahan Tirtoadi, Sumberrejo, Margomulyo, Tambakrejo, Margodadi dan Margokaton yang berlangsung selama 4 hari.

Jumlah lahan di Kalurahan Margokaton yang terdampak jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 di sebanyak 330 bidang dengan 321 pihak yang berhak (PYB).

Jumlah tersebut tersebar di padukuhan Somokaton, Bantulan, Susukan I, II dan Padukuhan Susukan III.

Mayoritas bidang terdampak adalah lahan persawahan.

Kendati demikian, jalan tol juga menggerus 34 bangunan yang terdiri dari pemakaman umum hingga rumah.

Sejauh ini, warga hampir keseluruhan memilih bentuk ganti kerugian dalam bentuk uang tunai.

"Karena lebih fleksibel, mau dibelikan tanah maupun rumah," katanya.

Lebih lanjut, Suwito mengungkapkan, tahap musyawarah lahan tambahan ditargetkan rampung di bulan seperti ini.

Kalurahan Banyurejo, menjadi yang terakhir musyawarah pada rencananya digelar pertengahan September.

Sejauh ini sudah 6 Kalurahan, termasuk Margokaton, yang sudah Musyawarah.

Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya, yaitu kalurahan Tirtoadi, Margomulyo, dan Sumberrejo berkasnya sudah sudah divalidasi.

Artinya sudah bisa diajukan ke Lembaga Management Aset Negara (LMAN) untuk meminta persetujuan pembayaran.

"Kami berharap tahun ini sudah ada yang terbayarkan. Targetnya kan September selesai musyawarah, kemudian validasi dan mungkin bulan ini sudah di SPP-kan ke LMAN sehingga bisa segera dibayarkan," kata dia.

Staf Pelaksana Lapangan, PPK Pengadaan Lahan Jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1, Ivan Anggriawan menyampaikan, setelah tahap musyawarah dan warga bersepakat maka dokumen pembayaran akan segera dilengkapi lalu meminta validasi dari BPN.

Sejauh ini, kata dia, pengadaan lahan tambahan ini sudah ada berkas tiga Kalurahan yang tervalidasi dan sekarang dalam proses pengajuan ke LMAN untuk meminta persetujuan pembayaran.

Yaitu kalurahan Tirtoadi, Sumberejo dan Margomulyo.

"Jadi sekarang baru kita proses. Baru kami usulkan untuk yang tiga Kalurahan itu. Harapan kita, bulan depan sudah ada pembayaran," katanya.

UGR Tol Jogja-Bawen di Magelang

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) proyek Tol Jogja-Bawen untuk Desa Keji masuk tahap keempat.

Sebanyak 29 miliar rupiah disiapkan sebagai kompensasi tanah warga yang dilepas untuk proyek tersebut.

Kepala BPN Kabupaten Magelang A Yani mengutarakan, ada sebanyak 20 bidang di Desa Keji yang telah disetujui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang mendapat UGR.

"Kami sudah siapkan sebesar 29,9 miliar, nilai itu untuk pembebasan lahan seluas 0,7 hektar. Tadi saya cek untuk pembayaran hari ini ada yang datang bersama ahli waris, ada juga yang dari jauh seperti Kalimantan Selatan," ujar A Yani.

Ia menjelaskan, lahan di Desa Keji yang bakal diambil untuk proyek Tol Jogja-Bawen cukup variatif.

Misalnya persawahan, lahan pekarangan, atau bangunan.

"Jadi tidak hanya sawah saja, tentu ada yang lainnya juga," tukas dia.

Dikonfirmasi terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Kementerian PUPR Muhammad Mustanir menuturkan, pada seksi 2 pembebasan lahan proyek telah mencapai 71 persen.

Adapun ia menyebut, seksi 2 pembebasan lahan mulai dari Bligo, Kecamatan Ngluwar sampai dengan Pabelan, Kecamatan Mungkid.

"Belum termasuk pembayaran hari ini dan pembayaran dua hari ke depan, Kamis (7/9/2023) dan Jumat (8/9/2023)," kata Muntasir. (tribunjogja.com/rif/Tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved