PSIM Yogyakarta
PSIM Yogyakarta Siap Hadapi Kompetisi Liga 2 2023/2024
Gol semata wayang PSIM Yogyakarta dicetak Joko Supriyanto pada menit 53 dengan memanfaatkan situasi sepak pojok.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta resmi meluncurkan tim dan jersey untuk kompetisi Liga 2 musim 2023/2024.
Berlangsung di Stadion Mandala Krida, Minggu (27/8/2023) sore, PSIM Yogyakarta sekaligus menggelar uji coba melawan Persekat Tegal.
Hasilnya tim berjuluk Laskar Mataram itu menang 1-0.
Gol semata wayang PSIM Yogyakarta dicetak Joko Supriyanto pada menit 53 dengan memanfaatkan situasi sepak pojok.
Pelatih PSIM Yogyakarta Kas Hartadi mengatakan, laga itu merupakan uji coba terakhir menyongsong kompetisi Liga 2 musim ini.
Setelahnya, Yudha Alkanza dkk hanya akan berlatih untuk mematangkan strategi dan fisik mengejar peak perform pada 10 September 2023 mendatang.
Baca juga: BREAKING NEWS : PSIM Yogyakarta Resmi Luncurkan Tim untuk Liga 2 2023/2024
"Ya, tidak ada uji coba lagi setelah ini. Kami akan mempersiapkan tim untuk Liga 2 . Karena kemungkinan akan digelar sekitar 10 September nanti. Jadi sekarang fokus untuk maintenance fisik dan mematangkan strategi," ujar Kas Hartadi selepas laga.
Pada kesempatan yang sama, bek PSIM Yogyakarta Joko Supriyanto menyebut, laga uji coba terakhir ini sangat berguna untuk mematangkan tim dan menguji sejauh mana kerja sama antar pemain di lapangan.
"Mudah-mudahan ini jadi modal apik bagi PSIM. Dan selanjutnya menjadi motivasi untuk menjalani musim kompetisi Liga 2 musim ini," tegas Joko.
Perkenalkan 24 Pemain
Dalam peluncuran ini kali ini PSIM Yogyakarta resmi memperkenalkan 24 pemain termasuk dua pemain asing.
Jumlah ini dikabarkan masih akan bertambah sekitar beberapa pemain, dan beberapa diantaranya pemain U21 untuk melengkapi syarat dari PSSI.
Sebanyak 24 pemain yang menjadi bagian tim musim ini langsung dikenalkan kepada publik Yogyakarta. Diantaranya; Sendri Johansah, Wahyu Tri Nugroho, Dias Angga, Hendra Wijaya, Achmad Faris, Ilham Syafri, Hariono, Bryan Cesar, Yudha Alkanza, Ari Maring, Sugiyanto, I Nyoman Sukarja.
Kemudian Aleksandar Rakic, Andreas Esswein, Hapidin, Savio Sheva, Andriyansyah, Ghulam Fatkur, Bhudiar Riza, Jajang Sukmara, Joko Supriyanto, Indra Setiawan, Vengko Armedya, dan Purwaka Yudhi.
Direktur Utama PSIM Yogyakarta Yuliana Tasno menegaskan, pemain yang direkrut musim ini telah melewati diskusi panjang untuk mewujudkan target ke Liga 1 musim depan.
"Skuat istimewa kami perwujudan dari berjam-jam latihan, dedikasi, dan upaya tanpa henti dalam mencapai kesempurnaan. Para pemain ini mewakili hati dan jiwa klub kami, dan mereka membawa harapan dari komunitas yang teguh mendukung mereka. Saat kami bersiap menghadapi Musim Liga 2 Indonesia 2023, kami melakukannya dengan dukungan yang tak tergoyahkan dari setiap orang yang hadir di sini hari ini," kata perempuan yang biasa dipanggil Liana Tasno itu.
Pamerkan Jersey Baru
Seraya dengan peluncuran tim dan jersey, PSIM Yogyakarta menggelar uji coba melawan Persekat Tegal.
Dalam uji coba kali ini dihadiri langsung ribuan suporter setia
Tim berjuluk Laskar Mataram tersebut akan tetap memakai jersey berwarna biru untuk laga kandang, dan putih untuk laga tandang.
Kostum kandang yang akan dikenakan Yudha Alkanza dkk berjudul “The Royal Succession”.
Terinspirasi dari desain jersey yang dikenakan Laskar Mataram saat promosi ke liga tertinggi Indonesia tahun 1996 silam.
Selain berwarna dasar biru, warna putih juga diaplikasikan pada kerah dan lengan.
Corak budaya klasik disematkan pada jersey itu.
Di bagian kerah, ada emboss motif batik parang yang selama ini menjadi motif khas Laskar Mataram.
Selain itu juga beberapa ornamen budaya seperti gamelan, mahkota, dan sulur.
Pada jersey tandang, PSIM Yogyakarta menyematkan warnah putih dengan sedikit sentuhan warna biru.
Dalam jersey tandang, PSIM Yogyakarta tetap menyematkan unsur budaya di dalamnya.
Motif batik parang tetap diterapkan pada jersey.
Motif ini di-emboss di ujung lengan dan sablon di bagian samping.
Kemudian untuk jersey penjaga gawang, PSIM meluncurkan dua warna; oranye dan hitam. Unsur budaya tak lupa juga diterapkan pada jersey ini. Motif batik parang tersemat di bagian depan mulai dari dada hingga bawah.
Liana Tasno menyebut, keseluruhan jersey yang dikenalkan ini memberikan unsur budaya lokal Yogyakarta .
Sebagai daerah yang terkenal akan budayanya, PSIM Yogyakarta turut mendukung pelestarian budaya.
Motif klasik dengan gaya modern yang khas menggambarkan kesuksesan masa depan.
Baca juga: PSIM Yogyakarta Siap Memulai Kompetisi dengan Persiapan Matang, Lengkapi Pemain dan Sponsor
"Jersey ini adalah simbol identitas kami. Dengan bangga, kami mengungkap jersey yang akan dikenakan oleh para pemain kami dengan mengusung tema sebuah jersey klasik simbol penghormatan kepada kekayaan sejarah dan budaya daerah, adaptasi dari tahun 1996 dan adaptasi dari sebuah ornament kekayaan budaya daerah yang dimiliki dengan gaya modern yang khas, menggambarkan kesuksesan dan kehormatan, jersey ini mewakili bukan hanya klub tetapi juga hati Yogyakarta. Jersey ini melambangkan persatuan kami, tekad kami, dan komitmen bersama kami untuk mencapai keunggulan," beber Liana.
Target Promosi ke Liga 1
Target PSIM Yogyakarta musim ini masih sama seperti musim lalu, yakni promosi ke Liga 1.
Berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari menggelar latihan lebih dini, merekrut pelatih sekaliber Kas Hartadi yang memiliki lisensi AFC Pro, dan mendatangkan pemain pemain andal seperti Indra Setiawan dan Aleksandar Rakic.
Dengan target promosi ke Liga 1 musim depan, perjuangan PSIM Yogyakarta di kompetisi musim ini akan menggabungkan antara hasrat dari manajemen terhadap permainan sepakbola dan semangat bersama sebagai komunitas.
"Lautan pendukung yang percaya pada kekuatan olahraga, menginspirasi, menyatukan, dan menciptakan kenangan yang abadi. Dengan ribuan penonton, pejabat pemerintah yang terhormat, dan kehadiran GKR Mangkubumi yang anggun, acara ini menjadi lebih dari sekadar peluncuran seremonial, ini menjadi bukti dari energi luar biasa yang menggerakkan impian kami, PSIM (untuk promosi ke Liga 1)," ujar Liana Tasno.( Tribunjogja.com )
Cetak Gol Perdana bagi PSIM Yogyakarta, Anton Fase Ungkap Beda Liga Indonesia dan Singapura |
![]() |
---|
Van Gastel Akui Kekalahan PSIM Yogyakarta dari Borneo FC: Mereka Berkualitas |
![]() |
---|
PSIM Yogyakarta Kalah 1-3 dari Borneo FC, Puasa Kemenangan Laskar Mataram di Kandang Berlanjut |
![]() |
---|
PSIM Yogyakarta Tertinggal 0-1 dari Borneo FC di Babak Pertama |
![]() |
---|
Aspek Fisik Pemain PSIM Yogyakarta Jadi Perhatian Van Gastel Jelang Laga Lawan Borneo FC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.