Berita Bantul Hari Ini

BPBD Bantul Catat Ratusan Penanganan Kebakaran Selama Musim Kemarau 2023

Dari ratusan kejadian kebakaran itu, 49 di antaranya terjadi disebabkan kelalaian manusia yang membakar sampah dan api tidak ditunggu hingga padam. 

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi kebakaran 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Bantul mencatat ratusan penanganan kebakaran selama musim kemarau 2023 atau tepat pada Juni - 21 Agustus 2023.

"Ada 103 kejadian kebakaran (selama Juni-21 Agustus 2023)," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Bantul , Irawan Kurnianto, Selasa (22/8/2023).

Dari ratusan kejadian kebakaran itu, 49 di antaranya terjadi disebabkan kelalaian manusia yang membakar sampah dan api tidak ditunggu hingga padam. 

Akhirnya, api tersebut tertiup angin dan percikan api itu membakar benda-benda yang berada di sekitarnya hingga merambah ke lahan maupun bangunan.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bantul , Agus Yuli Herwanto, menyebut, selama musim kemarau dan kondisi darurat pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul berlangsung, masyarakat diimbau untuk jangan membakar sampah sembarangan. 

Baca juga: Dampak Musim Kemarau, Warga Kalidadap 1 Bantul Alami Krisis Air Bersih

"Karena membakar sampah sembarangan bisa memicu kebakaran lahan. Di mana itu sudah banyak terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Bantul ," jelas Agus.

Namun, ia tidak mengetahui secara pasti angka kebakaran lahan yang disebabkan oleh pembakaran sampah secara sembarangan. 

Maka dari itu, tidak henti-hentinya pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan kebakaran sejak dini. 

"Jika terpaksa membakar sampah, jangan tinggalkan api pembakaran sebelum padam dan hindari pembukaan lahan dengan cara pembakaran pohon, kayu dan rumput yang sudah lapuk," pintanya.

Tidak hanya itu saja, pihaknya turut mengajak masyarakat untuk memberikan jarak pada benda yang mudah terbakar apabila sedang memasak menggunakan tungku, kayu atau alat memasak secara tradisional agar tidak terjadi perambatan api dan tidak membakar bangunan. 

Sebab, menurutnya hal tersebut juga pernah menyebabkan sejumlah bangunan atau rumah terbakar di Kabupaten Bantul pada beberapa waktu lalu. 

"Mari saling menjaga lingkungan," ajak Agus.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved