Pj Wali Kota Yogyakarta Sebut Danais DIY Memungkinkan Dipakai untuk Atasi Masalah Sampah

Pemanfaatan Dana Keistimewaan (Danais) dimungkinkan untuk membantu melancarkan program-program yang selama ini berjalan

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Tumpukan sampah di Jalan Kebun Raya Kota Yogyakarta yang meluber hingga bahu jalan, Kamis (10/8/23). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah fokus mengatasi persoalan sampah.

Tak dipungkiri, untuk mengatasi masalah sampah juga memerlukan dana yang tidak sedikit.

Maka dari itu, pemanfaatan Dana Keistimewaan (Danais) dimungkinkan untuk membantu melancarkan program-program yang selama ini berjalan.  

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyatakan bahwa belum lama ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi.

Dalam pertemuan tersebut, Singgih mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi memberikan lampu hijau terkait alokasi danais untuk mengatasi masalah sampah.  

“Intinya dimungkinkan sebetulnya untuk bantuan dari pemerintah provinsi melalui dana keistimewaan untuk pengelolaan sampah, baik itu secara kewilayahan, misal dengan kemantren, atau secara komunal,” ujarnya Jumat (18/8/2023).

Namun pihaknya tidak akan terburu-buru mengambil keputusan dalam menyerap danais untuk mengatasi sampah di Kota Yogyakarta.

Akan ada pembahasan lebih lanjut tentang itu agar dana tersebut dapat tepat sasaran.

“Kita koordinasi terlebih dahulu, kalau memang porsi itu dimungkinkan maka kami akan tindaklanjuti,” ucapnya.

Pemkot Yogyakarta terus berupaya untuk mengubah budaya masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah di rumahnya masing-masing.

Dan disebutnya, danais tersebut bisa memperkuat program Mbah Dirjo (Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja) dengan memaksimalkan sisi hulu.

Jika warga telah mampu mengolah sampah, maka yang tersisa adalah residu yang akan diolah di TPS3R, termasuk TPS3R Nitikan.  

“Dan dimungkinkan nanti kalau ada lahan yang cukup akan dikembangkan (ke lokasi lain). Karena kita sudah ada piloting, sudah berhasil dan tinggal mereplikasikan,” tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved