PSIM Yogyakarta
Ini Tugas Liana Tasno Setelah Resmi Menjabat Direktur Utama PSIM Yogyakarta
Liana Tasno tercatat menjadi perempuan pertama yang berdiri di pucuk pimpinan manajemen PSIM Yogyakarta.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pucuk pimpinan manajemen PSIM Yogyakarta untuk musim 2023/2024 resmi dijabat oleh Liana Tasno.
Kepada Tribun Jogja, Liana Tasno mengatakan bahwa dirinya resmi menjabat sebagai Direktur Utama PSIM Yogyakarta terhitung sejak Julli 2023.
Menariknya, Liana Tasno tercatat menjadi perempuan pertama yang berdiri di pucuk pimpinan manajemen PSIM Yogyakarta.
Kepastian Liana Tasno menjabat posisi Direktur Utama PSIM Yogyakarta menyusul setelah Bima Sinung Widagdo yang tidak lagi menjabat sebagai CEO Laskar Mataram.
Sebelumnya, Liana Tasno menjabat sebagai Plt Dirut pada awal tahun 2023, kemudian diberi kepercayaan penuh sejak bulan Juli lalu.
"Di PSIM ini posisi Direktur Utama lebih tinggi dari CEO. Jadi saya (statusnya) bukan menggantikan Pak Bima. Selain itu keputusan ini diambil melalui kebijakan dari investor dan dewan komisaris," kata Liana Tasno saat berbincang dengan Tribun Jogja, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Bima Sinung Widagdo Beberkan Alasannya Tak Lagi Menjabat CEO di PSIM Yogyakarta
Baca juga: Manajemen PSIM Yogyakarta Konfirmasi Bima Sinung Tak Lagi Jabat CEO Laskar Mataram
Sebagai Direktur Utama, Liana Tasno memiliki sejumlah tugas dan kewenangan di Laskar Mataram.
Di antaranya pengembangan bisnis, direct football, keuangan, operasional tim, hingga marketing.
Bisa dikatakan, Ia akan memegang sebagian besar pekerjaan manajemen PSIM Yogyakarta.

"Jadi memang (tugasnya) hampir semua. Kalau CEO waktu itu lebih banyak ke direct football dan politik," jelas dia.
Liana Tasno sebenanya bukan nama asing di PSIM Yogyakarta.
Sebelumnya, dia sempat menjabat Deputy Commercial Director sejak 2019.
Kemudian, Liana Tasno juga sempat bergeser menjadi Direktur Bisnis pada 2021.
Dan tahun 2023 ini, Liana Tasno resmi menjabat sebagai Direktur Utama PSIM Yogyakarta.
Liana Tasno pun mengaku siap bekerja keras untuk membawa Laskar Mataram berjaya.
Sebagai perempuan, Liana Tasno tak menampik bahwa ada tantangan tersendiri saat kini dirinya bekerja di lingkungan yang sangat maskulin.

Meski demikian, anggapan bahwa perempuan sebagai manusia kedua di industri sepak bola bagi Liana Tasno tidak berlaku.
"Menurut saya berhadapan dengan laki-laki di pekerjaan ini tak jadi kendala, yang jadi masalah utama adalah kemampuan bekerja, punya kompetensi tidak dalam berpikir, dalam mengimplementasi strategi, menguasai administrasi, atau melakukan negosiasi," kata Liana.
Menurutnya, meski pucuk pimpinan dipegang seorang perempuan selama ia memiliki kapasitas yang mumpuni, hal itu bukanlah suatu masalah.
Sebaliknya jika pemimpin tersebut laki-laki namun tak kompeten, maka itu adalah masalah besar.
"Yang penting adalah kemampuan kerjanya, kalau ada kemampuan, perempuan juga pasti bisa, harus punya kemampuan dalam implementasi kerja dan kontribusinya nyata," tandas Liana. (*)
Alasan Van Gastel Jarang Lakukan Pergantian Pemain PSIM Yogya hingga Minta Rafinha Tunggu Momentum |
![]() |
---|
PSIM Yogyakarta Boyong 24 Pemain ke Kandang Malut United, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Brajamusti dan Bobotoh Resmi Berdamai, Ini Harapan Kapolresta Yogyakarta |
![]() |
---|
Cahya Supriadi Dipanggil Timnas U-23, Manajer PSIM Jogja Harap Pemain Lain Ikuti Jejak Sang Kiper |
![]() |
---|
Gelandang PSIM Yogyakarta Ze Valente Ungkap Arti Selebrasi Dua Jari saat Bobol Gawang Persib Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.