Bima Sinung Pamit dari PSIM Yogyakarta

Bima Sinung Widagdo Beberkan Alasannya Tak Lagi Menjabat CEO di PSIM Yogyakarta

Bima Sinung Widagdo resmi berpamitan dari PSIM Yogyakarta. Ia tak lagi menjabat posisi CEO PSIM Yogyakarta helang kompetisi Liga 2 2023/2024.

|
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja.com/Taufiq Syarifudin
Bima Sinung Widagdo. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bima Sinung Widagdo resmi berpamitan dari PSIM Yogyakarta. Ia tak lagi menjabat posisi CEO PSIM Yogyakarta helang kompetisi Liga 2 2023/2024.

Seperti diketahui, pria yang sempat menjabat posisi CEO Sulut United tersebut memang sudah tak tampak sosoknya sejak tim asuhan Kas Hartadi melakukan persiapan jelang kompetisi.

Bima terakhir kali mewakili PSIM dalam kongres pemilihan Erick Thohir dan Ratu Tisha. 

Sementara dalam kongres biasa, PSIM hanya diwakili sekretaris tim baru, Aprilia Sulistyowati dan GM baru Haryo Sadewa saat itu.

Baca juga: Antisipasi Hoaks Jelang Pemilu di Dunia Maya, Polda Jateng Perkuat Patroli Cyber

Dua musim menjabat posisi CEO PSIM, pada Senin (14/8/2023), Bima menyampaikan salam perpisahan. Kepada Tribun Jogja ia bercerita penyebabnya tak lagi bersama Laskar Mataram saat ini karena keputusan dari pemegang saham dan dewan komisaris.

"Kalau dibilang sayang, tentu saja disayangkan. Buat saya sebuah kebanggaan dan kehormatan bisa menjadi bagian dari PSIM, tapi mungkin bukan jalan saya di sini," ujar Bima Sinung saat berbincang lewat sambungan telepon.

"Saya kira namanya juga PT, untuk mencapai hasil lebih optimal saya rasa wajar saja. Secara garis besar antara saya dan pemegang saham sudah berbeda visi misinya. Mungkin mereka melihat saya bukan orang yang tepat untuk mengampu PSIM kali ini," sambung dia.

Keputusan Bima Sinung tak lagi menjadi bagian PSIM diketahui sejak bulan Juli 2023 melalui keputusan sirkuler pemegang saham.

Pria asal Jakarta itu menganggap keputusan tersebut wajar dan tak mau berlebihan menanggapinya. Ia yakin, dengan keputusan itu PSIM dapat lebih profesional dan berprestasi di masa depan.

"Meski dalam hati saya masih ada yang disayangkan, karena apa yang telah direncanakan jangka panjang di PSIM akhirnya belum terealisasi," tegas dia.

Bagi Bima, PSIM memiliki tempat tersendiri di hatinya. Sejak berkecimpung di sepak bola, ia melihat tim berlogo Tugu Pal Putih itu adalah tim yang spesial. Selain punya sejarah panjang, tim ini juga menurutnya unik. Selama dua musim ini ia juga banyak belajar dan melihat bagaimana suporter setianya mencintai PSIM.

"PSIM ini adalah tim besar, punya sejarah panjang, punya basis suporter fanatik dan luar biasa, karakter unik tidak sama dengan klub lain. Menurut saya ini bisa lebih besar lagi di masa depan. Harapan saya PSIM bisa jadi benchmark bagi klub lain di Indonesia, paling tidak di Liga 2 dulu untuk saat ini," jelasnya.

Rencana Bima Sinung

Bima Sinung resmi tak lagi bersama PSIM. Ia mengatakan belum memiliki rencana untuk menangani tim lain di Liga 1 maupun Liga 2. Saat ini ia masih melakukan aktivitas bersama keluarganya.

"Saat ini paling masih kegiatan bersama keluarga saja, ada bisnis juga yang dijalankan. Dan terlibat di olahraga lain," ungkap dia.

Di sisi lain Bima juga dikenal giat mengurus pencak silat di Jakarta. Bahkan ia kini dipercaya untuk mengurus perguruan Keluarga Pencak Silat (KPS) Nusantara yang diprakarsai ayahnya.

"Kalau ngurusin silat masih, sampai kapanpun tetap di silat. Sekarang ngurus perguruan juga. Kalau itu sudah legacy orang tua, melekat ke saya. Jadi saya juga punya andil di sana," ungkapnya. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved