Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

Ganjar Pranawo Berkunjung ke Tokoh Lintas Agama di Magelang untuk Pamitan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pamit ke tokoh lintas agama di Kabupaten Magelang menjelang masa pensiunnya, pada 5 September 2023 mendatang.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Ganjar Pranowo saat ngobrol bersama Bhante Pannavaro di ruang tamu Vihara Mendut, Magelang, Selasa (15/8/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pamit ke tokoh lintas agama di Kabupaten Magelang menjelang masa pensiunnya, pada 5 September 2023 mendatang.  

Ganjar yang telah ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui sudah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode atau 10 tahun.

Salah satu tokoh agama yang dikunjungi Ganjar Pranowo untuk berpamitan yakni pimpinan Vihara Mendut, Bhante Sri Pannavaro Mahathera, di Vihara Candi Mendut, Kabupaten Magelang, pada Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Besok, Rabu 16 Agustus 2023

Ganjar mengatakan, para tokoh agama dan masyarakat ini memberikan warna pada perbedaan yang ada di Jawa Tengah.

"Saya mencoba untuk sowan ke beberapa tokoh untuk menyampaikan kabar saya mau pensiun. Mohon maaf kalau ada pelayanan saya selama 10 tahun yang kurang. Dan tentu disambut dengan luar biasa kami senang merasa seperti keluarga,"ujarnya disela kunjungannya.

Dalam kunjungannya itu, Ganjar juga mendapatkan doa-doa kebahagian dari Bhante Bhante Sri Pannavaro Mahathera. Doa-doa itu disampaikan dalam bahasa Pali. 

"Beliau (Bhante Sri Pannavaro Mahathera) menyampaikan saja selama ini kami berkomunikasi dengan baik,"papar dia.

Adapun kegiatan Ganjar saat mengunjungi Candi Mendut di antaranya Bhante Sri Pannavaro Mahathera  sempat memperkenalkan sejumlah karyawan vihara yang berasal dari beragam agama kepada Ganjar. 

Kemudian, Ganjar diajak ke ruang tamu milik Bhante. Di sana, mereka bercengkrama terkait masalah vihara selama beberapa menit.

Lepas itu, Bhante Sri Pannavaro Mahathera meminta Ganjar untuk membunyikan genta vihara. Genta ini merupakan alat yang biasanya dibunyikan ketika ritual agama. Dan, hanya orang-orang tertentu saja boleh membunyikannya sebagai simbol penghormatan.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga diberi beberapa buku hasil karya dari Bhante Pannavaro. Ia mengaku senang mendapatkan buku itu.

"Ya bukunya tulisan beliau, ceramah beliau, kita senang karena bisa melihat persepsi orang, pikiran seseorang, dan itu saya kira bagian literasi kita, agar kita paham akan perbedaan-perbedaan ini,"ujarnya.

Menjelang masa pensiunnya itu, Ganjar mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Terutama tugas dari Presiden yakni angka kemiskinan ekstrem, stunting, reformasi birokrasi yang tidak benar, hingga pemberantasan korupsi dimulai dari pencegahan.

"Ini PR karena merupakan value, value itu meski didengungkan terus, diingatkan, dikontrol termasuk dari masyarakat. Sehingga, saya sampaikan kepada teman-teman setelah nanti tanggal 5 September kami meninggalkan Jawa Tengah, tolong dong dijaga integritasnya. Meskipun masih ada satu dua tetap nakal. Tapi kan, kalau satu dua bagian yang sebenarnya itulah istimewa dari beberapa orang mungkin cara berpikirnya berbeda. Nah ini yang kami minta kawan2 melakukan kontrol-kontrol itu,"terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved