Primbon Jawa: Makna Telapak Tangan Kiri Gatal, Pertanda Apa?

TRIBUNJOGJA.COM- Dalam kebudayaan Jawa, kepercayaan terhadap primbon Jawa atau ramalan tradisional masih dipercaya hingga saat ini.

Salah satu hal yang masih menjadi bahan pembicaraan adalah tanda-tanda tubuh, seperti gatal pada telapak tangan kiri.

Menurut Primbon Jawa, tanda tersebut dapat memiliki arti tertentu dan diyakini berkaitan dengan masalah nasib atau sebuah peristiwa yang akan datang.

Gatal pada telapak tangan kiri dipercaya dalam kitab Primbon Jawa sebagai sebuah pertanda dari alam gaib.

Berikut merupakan arti pertanda jika telapak tangan gatal sebelah kiri : 

1. Rezeki akan Datang

Gatal pada telapak tangan kiri sering dianggap memiliki pertanda bahwa akan datang rezeki atau keberuntungan finansial.

Orang yang mengalami gatal pada telapak tangan mungkin diyakini akan mendapatkan tambahan pendapatan atau kesempatan baru dalam aspek finansial.

2. Perubahan cuaca atau Pergantian Musim

Dalam beberapa kasus yangs ering terjadi gatal di telapak tangan kiri juga sering dihubungkan dengan perubahan cuaca atau pergantian musim.

Meski hal ini belum terbukti secara ilmiah, dalam kebudayaan Primbon Jawa dipercaya bahwa fenomena alam dapat membawa dan mempengaruhi kondisi fisik seseorang.

3. Banyak Bicara atau Berhubungan dengan Orang Baru

Gatal pada telapak tangan sebelah kiri juga dapat dihubungkan dengan berkomunikasi atau interaksi sosial.

Tanda tersebut dapat diartikan bahwa seseorang akan banyak berbicara atau berinteraksi dengan orang baru pada jangka waktu yang dekat

4. Keberuntungan dalam Usaha dan Pekerjaan

Ada juga yang mengaitkan gatal pada telapak tangan sebelah kiri dengan keberuntungan dalam usaha atau pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Tanda tersebut dapat diartikan sebagai pertanda bahwa usaha atau pekerjaan yang sedang dilakukan akan sukses dan untung.

5. Perubahan dalam Kehidupan

Tanda gatal pada telapak tangan kiri juga percaya akan adanya perubahan dalam sebuah kehidupan. 

Perubahan tersebut dapat bersifat baik atau buruk, tergantung dengan keyakinan individu.

(MG Rika Pramudya Aksanti)