Wabup Klaten Yoga Hardaya dan Anggota DPR-RI Abdul Kharis Hadiri Pentas Wayang Kulit di Karangnongko

Kegiatan pentas wayang kulit dengan lakon Bimo Suci itu menjadi bagian dari sosialisasi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Klaten.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Pelaksanaan pentas wayang kulit di Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Sabtu (12/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya dan anggota DPR-RI, Abdul Kharis Almasyhari menghadiri pentas wayang kulit di Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/8/2023) malam.

Kegiatan pentas wayang kulit dengan lakon Bimo Suci itu menjadi bagian dari sosialisasi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Klaten.

Pagelaran wayang kulit itu didalangi oleh Ki Sigit Istrutiyanto dari Kecamatan Gantiwarno.

Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengapresiasi terselenggaranya pentas wayang kulit yang diramaikan oleh warga tersebut.

"Syukur Alhamdulilah, malam ini kita diberi kesempatan menghadiri lokasi acara ini dalam rangka sosialisasi kemiskinan ekstrem dan pentas wayang kulit dengan lakon bimo suci," ucapnya.

Menurut Yoga, angka kemiskinan di Klaten pada tahun 2021 berada pada 13,49 persen atau setara dengan sekitar 158 ribu jiwa.

Jumlah itu berhasil turun pada data tahun 2022 yang tercatat menjadi 12,33 persen atau menjadi sekitar 144 ribu jiwa.

"Turunnya lebih dari satu persen atau sekitar 13 ribu jiwa. Kami (Pemkab) Klaten insyaallah akan terus berupaya menurunkan kemiskinan dengan berbagai program," ucapnya.

Menurut Yoga, pada tahun 2023 ini, Pemkab Klaten menargetkan angka kemiskinan di daerah itu bisa turun kembali.

"Target di tahun 2023 ini jadi 11 persen dari 12,33 persen tahun 2022," jelasnya.

Kemudian, kata Yoga, Pemkab melakukan berbagai intervensi untuk menangani kemiskinan ekstrim di Kabupaten Klaten.

Beberapa program diantaranya dengan penyaluran bantuan ke UMKM, warga dan program-program kerja di desa-desa yang tercatat sebagai desa miskin.

"Kita selalu lakukan intervensi dalam penanganan kemiskinan ini dan dalam penanganan harus berkolaborasi dengan semua pihak termasuk desa-desa dan pusat," urainya.

Sementara itu, Anggota DPR-RI, Abdul Kharis Almasyhari, mengatakan penanganan kemiskinan ekstrim bisa dilaksanakan dengan cara gotong royong dari berbagai tingkatan.

"Menangani kemiskinan ekstrim bisa dengan gotong royong sesuai dengan prinsip yang dianut oleh nenek moyang kita," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved