Djoko Pekik Meninggal
Seniman Lukis Djoko Pekik Berpulang, Sudah Siapkan Makam Sendiri Sejak 2020
Seniman lukis asal Yogyakarta, Djoko Pekik (85) berpulang, Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 08.09 WIB. Pelukis kelahiran Grobogan, Purwodadi, Jawa Tenga
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
Masa muda Djoko Pekik lahir di Purwodadi, Jawa Tengah, pada 2 Januari 1937 dari keluarga petani.
Pada awalnya, ia ingin menjadi seorang kepala desa yang memiliki seperangkat gamelan. Namun, berkat bakat melukisnya, ia justru tumbuh menjadi seniman lukis Indonesia yang sangat terkenal.
Pendidikan yang didapatkan Djoko Pekik tidak berjalan lancar. Ia bahkan tidak lulus sekolah dasar.
Namun, semangatnya membuat ia terus belajar dan berkembang dengan meneruskan pendidikan di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta.
Karier Djoko Pekik
Djoko Pekik pernah bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra, lembaga kesenian yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bersama Lekra, ia tumbuh menjadi pelukis yang fokus pada sosial kerakyatan, yang menolak segala bentuk kapitalisme.
Pada 1961, Djoko Pekik mendirikan Sanggar Bumi Tarung bersama Amrus Natalsya, Misbach Tamrin, Ng Sembiring, Isa Hasanda, Kuslan Budiman, Sutopo, Adrianus Gumelar, Sabri Djamal, Suharjiyo Pujanadi, Harmani, dan Haryatnopada Tan.
Sanggar yang terletak di Yogyakarta ini berdiri untuk mengajak seniman menggunakan Prinsip 1-5-1 yang dibuat oleh Lekra, sebagai pedoman menciptakan karya.
Maka dari itu, seluruh anggota Sanggar Bumi Tarung harus menjadi anggota Lekra terlebih dahulu. Sebelum 1965, Djoko Pekik tercatat pernah beberapa kali menggelar pameran lukisannya di Jakarta.
Ditangkap dan dipenjara
Setelah pecah peristiwa G30S pada 1965, Djoko Pekik, yang aktif di Lekra kemudian ditangkap. Hal itu akibat dari pembersihan orang-orang, simpatisan, dan lembaga yang berafiliasi dengan PKI, yang dianggap sebagai dalang peristiwa G30S.
Selain Djoko Pekik, banyak anggota Sanggar Bumi Tarung yang ditangkap oleh aparat. Sanggar ini pun dibubarkan pada masa Orde Baru.
Djoko Pekik ditangkap kemudian ditahan mulai 8 November 1965 di penjara Wirogunan. Ia baru dibebaskan pada 1970-an, setelah tujuh tahun dipenjara.
Selepas bebas dari penjara, Djoko Pekik sempat vakum melukis dan bekerja serabutan. Akan tetapi, jiwa melukisnya tidak pernah mati.
Inilah Buku Djoko Pekik Berburu Celeng yang Dimasukkan dalam Peti Jenazah Djoko Pekik |
![]() |
---|
INFO Pemakaman Djoko Pekik, Jadwal Misa Pemberkatan Jenazah Djoko Pekik, Lokasi Rumah Duka |
![]() |
---|
FOTO-FOTO Lukisan Djoko Pekik: Berburu Celeng, Dia Anakku, Kakek Veteran, Ringsek, Ya Saya WTS |
![]() |
---|
Pesan Djoko Pekik Sebelum Hembuskan Nafas Terakhir: Perjuangan Harus Diteruskan |
![]() |
---|
Djoko Pekik di Mata Nasirun: Sosok Seniman yang Peduli Kemanusiaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.