Konsumen Bawa Tempat Makanan Sendiri, PHRI DIY: Restoran Akan Berikan Diskon Khusus

Menurut Deddy, diskon tersebut merupakan pemantik dari PHRI DIY supaya masyarakat ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan volume sampah.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Sigit Widya
Tribunjogja.com/Azka Ramadhan
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. PHRI DIY mengajak masyarakat untuk membawa tempat makan sendiri sebagai bungkus makanan. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengajak masyarakat untuk membawa tempat makan sendiri sebagai bungkus makanan. Tujuannya untuk mengurangi sampah di DIY.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan, beberapa restoran di DIY akan memberikan diskon khusus bagi setiap konsumen yang secara inisiatif membawa tempat makan sendiri untuk membungkus makanan.

Menurut Deddy, diskon tersebut merupakan pemantik dari PHRI DIY supaya masyarakat ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan volume sampah maupun limbah di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan sekitarnya.

"Sebenarnya, ajakan itu sudah dilakukan saat pandemi Covid-19. Tujuannya untuk mengurangi sampah. Sekarang, program digalakkan lagi sebagai satu solusi untuk permasalahan sampah di DIY," katanya, Senin (7/8/2023).

Deddy menerangkan, diskon yang diberikan oleh beberapa restoran di DIY bertujuan untuk memancing kesadaran masyarakat. Sebab, untuk mengatasi sampah, memang sangat butuh peran dan kesadaran masyarakat.

Baca juga: PHRI DIY Sebut Hotel dan Restoran Sudah Pilah dan Kelola Sampah Mandiri

Ia menyebut, restoran dan hotel yang tergabung dalam PHRI DIY sudah memiliki mekanisme pengelolaan sampah sendiri. Mereka melakukan kerja sama dengan bank-bank sampah maupun menerapkan skema lain.

"Kami, kan, juga sudah tersertifikasi, termasuk dalam mengelola sampah. Makanya, anggota PHRI DIY nggak bisa sembarangan membuang sampah. Pengelolaan sampah wajib mengikuti SOP yang berlaku," tambahnya.

Deddy berharap permasalahan sampah di DIY segera teratasi. Ia khawatir problem sampah berdampak terhadap citra DIY sebagai destinasi pariwisata. "Tidak cuma hotel, tapi industri pariwisata secara umum," katanya.

Ia berujar, okupansi hotel di DIY tinggi pada Juni 2023 karena musim liburan. Namun, Juli 2023, okupansi turun. Demikian pula Agustus 2023. "Perlu persiapan untuk akhir tahun. Jangan sampai citra DIY rusak," ucapnya.

"Selama DIY darurat sampah, kami masih ditarik retribusi. Nah, harapannya, retribusi tersebut bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk program penanganan sampah," pungkas Deddy. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved