Cerita Haru Seorang Ibu dari Bogor Tunggui dan Dampingi Anak Sulung Ikuti Pengenalan Kampus di UNY
Dia berusaha memenuhi segala kebutuhan putri sulungnya, termasuk saat anaknya diberi tugas-tugas oleh senior saat program pengenalan kampus di UNY
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mata Retno Kumalasari (47) melihat jauh ke dalam Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dari pintu masuk.
Sesekali, dia melongok, mungkin berpikir apakah bisa masuk dan mengambil foto sang anak yang menjadi mahasiswa baru UNY Tahun Ajaran (TA) 2023/2024.
“Mbak, apa boleh minta tolong fotokan di dalam seperti apa?” pinta Retno kepada tim Tribun Jogja yang melintas di depannya, Senin (7/8/2023).
Bagi media, permintaan itu sederhana, karena tim Tribun Jogja memang memiliki akses untuk keluar masuk GOR UNY selama masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Retno pun segera melihat hasil foto yang diambil tim Tribun Jogja.
Foto yang memperlihatkan GOR UNY yang penuh itu ia amati dengan seksama.
“Saya itu kepengen lihat anak saya di mana. Ini pertama kali dia merantau dari Bogor,” ujarnya sembari tersenyum.
Sang putri yang bernama Firyal Amani Azzahra berhasil masuk ke Jurusan Ilmu Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan IPA lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Mau tidak mau, Retno pun harus memantau sang anak dari dekat, mengikutinya hingga ia bisa lebih mudah beradaptasi.
“Ibu saya asli orang Yogya dan keluarga suami di Semarang, tapi kami lama di Bogor. Anak saya ini nggak bisa Bahasa Jawa, Bahasa Sunda juga nggak bisa. Jadi, saya mau dampingi dulu,” terang dia lagi.
Retno sudah mengikuti hari pertama PKKMB UNY sejak pukul 05.45 WIB.
Dia berusaha memenuhi segala kebutuhan putri sulungnya, termasuk saat Firyal diberi tugas-tugas oleh senior.
Ia selalu siap dengan HP-nya untuk mengabadikan momen putri sulung berangkat dari FMIPA menuju GOR UNY.
Di tengah jalan, terkadang Retno meminta Firyal untuk melepas masker, memperlihatkan wajahnya dan berpose menghadap kamera.
“Ini saya fotokan pas jalan dari FMIPA ke sini. Tadi banyak orangtua juga, saya sempat ngobrol-ngobrol. Saya ingin mengawal sejak awal,” paparnya lagi.
Usahanya pun hanya itu. Retno dan Firyal sudah mempersiapkan indekos sejak sebulan lalu, sekitar bulan Juni 2023.
Ini dilakukan mengingat ada 10 ribu lebih mahasiswa yang diterima UNY di tahun 2023 ini, membuat kans untuk mendapatkan kamar kos yang nyaman semakin sedikit.
“Pas liburan semester kemarin. Kebetulan, dua adiknya kan libur. Jadi, saya sama anak saya ini ke sini, nyari muter-muter. Setelah dapat, saya DP karena nempatinnya masih di akhir bulan Juli ini,” terangnya lagi.
Sebagai seorang ibu, Retno ingin memastikan anaknya mendapatkan asupan terbaik.
Di kos, memang belum memungkinkan untuk memasak lantaran tugas-tugas dari kampus dan pertemuan sosial mulai mengisi hari-hari Firyal.
“Saya carikan warteg yang sekiranya terjangkau, masaknya baru. Anak saya kan mager ya. Kadang saya dulu yang jalan, nanti dia ikuti. Saya tunjukin juga naik Trans Jogja. Sejak dulu di TK hari pertama, SMP hari pertama, pasti saya kawal. Saya yang ingin,” jelas Retno sumringah.
Retno pun berencana akan berada di Yogyakarta hingga minggu depan sebelum kembali ke Bogor.
“Sudah bilang ke ibu kosnya. Untung baik. Saya mau di sini sampai agenda pengenalan kampus ini selesai,” tutup Retno. (*)
Kuliah Umum di FISIP UNY, Wakil Ketua MPR RI Ibas Soroti Fenomena Perubahan Iklim |
![]() |
---|
Penjelasan UNY soal Ribuan Ijazah Wisudawan Terlambat Keluar, Rektor Targetkan Tuntas Bulan Depan |
![]() |
---|
Ribuan Ijazah Wisudawan UNY Terlambat Keluar, Rektor Sebut Tinggal 30 Persen yang Masih Diproses |
![]() |
---|
Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor |
![]() |
---|
Komik AR Berbasis Budaya Aceh Karya Mahasiswa FMIPA UNY Bantu Siswa Kuasai Konsep Matematika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.