Sempat Terkendala Antraks, Sensus Pertanian 2023 BPS DIY Rampung Sesuai Target

Temuan Antraks di DIY sempat menjadi kendala dalam pendataan Sensus Pertanian 2023 ini.

Tribunjogja.com/Alexander Ermando
Salah satu kegiatan Sensus Pertanian (ST) 2023 yang dilakukan BPS Gunungkidul di salah satu peternakan di Wonosari, Jumat (21/07/2023). Prosesnya turut didampingi oleh BPS DIY dan tim dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY telah menyelesaikan Sensus Pertanian 2023. Sensus Pertanian tersebut dilaksanakan pada Juni hingga Juli 2023 kemarin. 

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati  mengatakan secara umum Sensus Pertanian ke tujuh tersebut berjalan lancar dan sesuai target. Namun masih ada perusahaan yang belum memberikan informasi. 

"Untuk yang perorangan sudah 100 persen, mungkin ada 1 atau 2 perusahaan yang belum balik informasinya. Karena kalau perusahaan birokrasinya agak beda ya, tapi optimis selesai, kami targetkan minggu ini (awal Agustus)," katanya, Rabu (02/08/2023). 

"Ya Alhamdulillah sesuai target. Kami berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat karena telah mendukung (Sensus Pertanian 2023), sehingga sesuai jadwal dan bisa kami tuntaskan," sambungnya. 

Baca juga: Progres Sensus Pertanian 2023 di Gunungkidul Capai 71 Persen

Herum mengungkapkan temuan Antraks di DIY sempat menjadi kendala dalam pendataan Sensus Pertanian 2023 ini.

Pasalnya pendataan sempat terhenti sekitar sepekan. Pihaknya pun berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar pendataan tetap berjalan lancar. 

"Kami koordinasi dengan dinas setempat  untuk wilayah yang kena Antraks. Memang sempat tidak kami lakukan pendataan, ada sekitar satu minggu. Tapi kami koordinasi terus sehingga lebih kondusif dan petugas bisa melakukan pendataan dan sudah selesai," ungkapnya. 

Setelah pendataan selesai, BPS DIY bakal melanjutkan ke proses pengolahan. Data yang sudah terkumpul akan diolah oleh petugas entry. Saat ini masing-masing kabupaten/kota sudah mulai mengolah data. 

Herum menargetkan entry data akan selesai pada akhir September atau awal Oktober. 

"Kami targetkan Desember finishing, dari olah data kan nanti dilakukan tabulasi, ada pencermatan kembali, hingga validasi. Mudah-mudahan akhir tahun selesai dan paling lambat awal tahun (2024) sudah dirilis (disampaikan ke publik)," imbuhnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved