Penemuan Guci Kuno di Klaten

Guci Kuno yang Ditemukan di Kropakan Klaten Diduga Berasal dari Dinasti Tang, Ini Fungsinya

guci keramik itu diperkirakan berasal dari Dinasti Tang karena dilihat dari ciri yang terdapat glasiran berwarna hijau kecoklatan yang tidak rata

|
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Penampakan guci kuno yang ditemukan di Kropakan, Mranggen, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Senin (31/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sebuah guci keramik diduga dari peninggalan Dinasti Tang kembali ditemukan di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Guci tersebut ditemukan, Senin (1/8/2023) di lahan pembuatan batu bata, pada posisi tertimbun di bawah permukaan tanah di kedalaman 1 meter.

"Jadi yang ditemukan Pak Sardi di lahan pembuatan batu bata itu berupa guci keramik yang diperkirakan dari masa Dinasti Tang," ujar Pegiat Cagar Budaya Klaten, Hari Wahyudi pada TribunJogja.com, Selasa (1/8/2023).

Ia menyebut, dugaan guci keramik itu berasal dari Dinasti Tang karena dilihat dari ciri-cirinya yang terdapat glasiran berwarna hijau kecoklatan yang tidak rata.

"Ini seperti produksi Guangdong pabrikan dari Tiongkok masa Dinasti Tang, di daerah Kropakan sini sudah empat buah guci seperti ini yang ditemukan," jelasnya.

Penemuan guci ini, lanjut Hari, semakin menambah data-data penemuan artefak di Dukuh Kropakan dan juga semakin menguatkan jika Kropakan dulunya pemukiman masa Kerajaan Mataram Kuno.

Menurutnya, guci yang ditemukan itu memiliki berat sekitar 2 kilogram dengan tinggi 29 sentimeter dan lebar badan 28 sentimeter serta mulut guci 15 sentimeter.

"Ditemukan dengan kondisi tertelungkup, tapi dalam guci kosong dan tanah yang menempel hanya pada bagian mulut guci," urainya.

Disinggung terkait fungsi dari guci keramik itu, Hari menyebut fungsi guci keramik pada masa itu terdiri dari berbagai macam seperti menyimpan perhiasan, makanan hingga minuman.

"Karena ini ukuranya cukup besar diduga untuk menyimpan air keras atau arak," ulasnya.

Kemudian, kata Hari, temuan guci kuno itu tak jauh dari lokasi penemuan sumur kuno di Kropakan dan hanya berjarak sekitar 101 meter.

Baca juga: Selain Guci Kuno, Perajin Bata di Kropakan Klaten juga pernah Temukan Liontin Emas

Baca juga: BREAKING NEWS: Penemuan Guci Kuno di Klaten, Diduga dari Masa Kerajaan Mataram Kuno

Diberitakan sebelumnya, seorang perajin batu bata bernama Sardi (53) menemukan guci kuno diduga peninggalan abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Guci berbahan keramik berwarna coklat itu ditemukan oleh Sardi di lahan pembuatan batu bata yang disewa di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Saya mencangkul tanah sekitar pukul 09.30 WIB Senin pagi, terus pacul membentur benda keras dan saya lihat ternyata guci," ujarnya saat TribunJogja.com temui di lokasi penemuan, Senin (31/7/2023) sore.

Menurut Sardi, begitu pacul membentur guci itu, dirinya melanjutkan penggalian dengan tangan kosong hingga akhirnya berhasil mengeluarkan guci dari dalam tanah.

Kemudian, istrinya lalu mengambil guci tersebut dan mencucinya hingga bersih.

"Itu mulut guci tertimbun tanah tadi, terus dibersihkan istri sama air dan di foto lalu dikirim ke grup warga sini," akunya.

Ia menjelaskan, guci itu ditemukan pada kedalaman satu meter di bawah permukaan tanah.

Posisi guci saat ditemukan tertelungkup.

Diakui Sardi, sebelum menemukan guci tersebut, dirinya sulit tidur semalaman.

Bahkan istrinya, kata dia, mengajaknya ke lokasi pembuatan batu bata pada Senin dini hari.

"Saya firasat nggak ada tapi semalam susah tidur, sampai pukul 03.00 WIB malah diajak istri ke sini, tapi saya nggak mau," jelasnya.

Sementara itu, pantauan TribunJogja.com di lokasi Senin (31/7/2023) sekitar pukul 17.00 WIB terlihat guci masih dalam keadaan utuh.

Pada bagian mulut guci terdapat empat kuping yang diduga berfungsi sebagai pegangan.

Guci tersebut terbuat dari keramik dengan warna coklat yang sudah pudar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved