Perang Rusia Ukraina
Inilah Prasyarat Perundingan Damai Perang Rusia Ukraina
Presiden Putin juga mengatakan sulit untuk menerapkan gencatan senjata ketika tentara Ukraina masih melakukan serangan
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menolak kemungkinan perundingan damai dengan Ukraina.
Berbicara setelah bertemu para pemimpin Afrika di St Petersburg, dia mengatakan prakarsa Afrika dan China dapat berfungsi sebagai dasar untuk menemukan perdamaian.
Presiden Putin juga mengatakan sulit untuk menerapkan gencatan senjata ketika tentara Ukraina masih melakukan serangan, seperti dikutip Tribun Jogja dari BBC News.
Ukraina dan Rusia sebelumnya mengatakan mereka tidak menuju meja perundingan tanpa prasyarat tertentu.
Ukraina ingin perbatasannya seperti pada tahun 1991 dikembalikan, tetapi itu menjadi sesuatu yang sangat ditentang Kremlin.

Sebaliknya, Moskow berpendapat bahwa agar negosiasi dapat berlangsung, Kyiv harus menerima realitas teritorial baru negaranya.
Putin mengatakan pada konferensi pers larut malam pada hari Sabtu bahwa tidak ada rencana untuk mengintensifkan tindakan di front Ukraina untuk saat ini.
Dia juga membela penangkapan Kremlin atas mereka yang kritis terhadap pemerintah, dan mengklaim beberapa orang merugikan Rusia dari dalam.
Presiden Rusia mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow melakukan beberapa serangan pencegahan setelah ledakan di jembatan Krimea awal bulan ini.
Menyusul insiden jembatan yang menewaskan dua orang, Putin berjanji untuk menanggapi apa yang dia klaim sebagai tindakan teroris oleh Ukraina.
Kyiv tidak secara resmi mengatakan bertanggung jawab atas ledakan di jembatan yang menghubungkan semenanjung yang diduduki itu dengan Rusia.
KTT Rusia-Afrika terjadi setelah kontingen Afrika termasuk para pemimpin dan perwakilan dari tujuh negara bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Putin bulan lalu.

Di kota Sumy, Ukraina timur laut, satu orang tewas dan lima lainnya cedera setelah serangan roket, kata kementerian dalam negeri negara itu.
Kementerian mengatakan di Telegram bahwa rudal Rusia menghantam sebuah institusi pendidikan pada Sabtu malam.
Di tempat lain, dua orang tewas dan seorang lainnya terluka setelah rudal menghantam "daerah terbuka" di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan pada Sabtu, kata seorang pejabat.
Rusia Klaim 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina |
![]() |
---|
10 Tank Leopard Kiriman Denmark, Jerman dan Belanda Tiba di Ukraina |
![]() |
---|
Pasokan F-16 ke Ukraina Dianggap Sebagai Bencana Bagi Kemanusiaan |
![]() |
---|
Kecewa Ulah Grup Wagner, AS Desak Warganya Untuk Meninggalkan Belarusia |
![]() |
---|
Potong Rudal Pakai Gergaji Besi, 4 Pakar Ukraina Tewas Kena Ledakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.