Kasus Antraks di Gunungkidul

Sampel Tanah Negatif Antraks, Warga Semuluh Lor Semanu Tetap Diminta Waspada

Lurah Ngeposari belum akan melonggarkan pembatasan pergerakan warga dan ternak di Semuluh Lor.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
weeklytimesnow.com.au
ilustrasi Anthrax 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sampel tanah bekas penyembelihan kambing di Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Semanu, Gunungkidul dipastikan negatif antraks .

Kondisi ini kontras dengan seorang warga yang dinyatakan positif antraks .

Lantaran hal tersebut, Lurah Ngeposari, Ciptadi mengatakan belum akan melonggarkan pembatasan pergerakan warga dan ternak di Semuluh Lor.

"Kami tetap meminta warga setempat menerapkan prinsip kehati-hatian," katanya dihubungi pada Kamis (27/07/2023).

Pembatasan tetap dilakukan lantaran surveilans alias pemantauan terhadap warga yang positif antraks masih tetap dilakukan.

Baca juga: Hasil Sampel Tanah Semuluh Lor Semanu Gunungkidul Negatif Antraks

Adapun Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul sudah memeriksa 22 warga Semuluh Lor, dan salah satunya positif antraks .

Meski sudah ada hasil, pemeriksaan terhadap sampel darah pada warga Semuluh Lor masih tetap dilakukan.

Itu sebabnya, proses pemeriksaan tetap ditunggu sampai selesai secara keseluruhan.

"Harapannya tidak hanya tanah yang negatif antraks , tapi warga kami juga," ujar Ciptadi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Gunungkidul , Retno Widyastuti sebelumnya menyampaikan sudah menerima hasil pemeriksaan dari laboratorium.

Hasil tersebut baru diterima pada Rabu (26/07/2023).

Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel tanah yang dijadikan lokasi penyembelihan kambing di Semuluh Lor.

"Hasil dari laboratorium menyatakan sampel tanahnya negatif antraks ," kata Retno.

Menurutnya, ini berarti tidak perlu ada penambahan ring zona rawan antraks .

Sebelumnya, zona rawan antraks sudah ditetapkan di wilayah Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu.

Meski hasilnya negatif, Retno mengatakan pihaknya tetap melakukan antisipasi pada ternak di Semuluh Lor, terutama dari paparan antraks .

Baca juga: Dinkes Gunungkidul Sebut Warga Semuluh Lor yang Positif Antraks Sempat Kontak dengan Ternak

"Tetap kami upayakan agar daya tahan tubuh ternak di sana tetap terjaga," jelasnya.

Kepala Dinkes Gunungkidul , Dewi Irawaty menyampaikan jika warga Semuluh Lor yang positif antraks kini kondisinya terus membaik.

Penanganan intensif pun sudah diberikan.

Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan surveilans di Semuluh Lor.

Langkah serupa juga dilakukan untuk Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo yang sebelumnya juga ditemukan kasus antraks .

"Surveilans kami lakukan selama 2 kali masa inkubasi atau 120 hari sejak laporan kasus positif diterima," ujar Dewi.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved