Pendidikan
GREAT UNRIYO: Mencetak Wirausahawan Unggul
Di tengah persaingan yang cukup ketat ini, UNRIYO mencoba untuk memberikan nilai lebih bagi para lulusannya dengan membekali ilmu kewirausahaan
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
Untuk itu, UNRIYO membekali mahasiswa prodi ilmu kesehatan dengan berbagai hal dalam penanganan kebencanaan
"Misalnya prodi Gizi, bagaimana pengelolaan makanan, manajemen gizinya. Lalu Prodi Kesehatan Masyarakat terkait bagaimana mengedukasi masyarakat. Kalau Prodi Keperawatan ya bagimana perawatan pasien dan rehabilitasinya," ungkapnya.
"Tidak hanya belajar melalui kurikulum, kami juga melibatkan mahasiswa dan dosen langsung ke tempat bencana, seperti di Tasikmalaya, NTB, dan Palu," sambungnya.
Pihaknya juga mengembangkan terapi komplementer yang tengah berkembang di masyarakat, seperti spa, aromaterapi, akupuntur, pijat bayi, akupresure, dan lainnya. Termasuk dengan pelatihan tersertifikasi pada mahasiswa.
"Sehingga setelah lulus, mahasiswa nggak cuma punya ijazah, tetapi punya sertifikat. Dan itu bisa menjadi bekal lulusan kami untuk membuka praktik sendiri,"lanjutnya.
Upaya untuk membekali kewirausahaan juga dilakukan di Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO, Dr. Agus Qomaruddin Munir, S.T., M.Cs menerangkan Prodi di Fakultas Sains dan Teknologi ada 4 yaitu Informatika, Sistem Informasi, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, masing-masing memiliki fokus kajian keilmuan.
Program studi Informatika fokus pada information security, internet of thing, dan data science.
Sistem Informasi memiliki fokus pada data analyst, business intelligence dan e-Business. Teknik Elektro memiliki fokus kajian pada Rekayasa Elektronis dan Kontrol Otomatis, serta Teknologi Informasi fokus pada E-Government dan e-Business.
Kurikulum Fakultas Sains dan Teknologi UNRIYO berbasis Outcome Based Education untuk mendukung revolusi industri 4.0.
Di samping itu, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuat mahasiswa dapat memilih pembelajaran di luar kampus.
"Misalnya Magang/PKL/Kerja Praktek, Studi Independen Bersertifikat, Praktik Kewirausahaan. Hal ini membuat mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan peluang pekerjaan lebih cepat atau peminatan mendirikan usaha," terangnya.
"Kami juga mrmbekali mahasiswa dengan pendidikan karakter. Karena mahasiswa ini adalah agen yang akan menggantikan kita 5-10 tahun ke depan. Kemudian praktik kewirausahaan ini juga kami sesuaikan dengan prodinya. Jadi tidak hanya jual beli saja, tetapi lebih bagaimana konsep penggunaan teknologinya, misal dengan membuat website e-commerce, jadi agen di market place dan masih banyak lagi. Kemudian bagaimana memaksimalkan search engine optimizer pada website, dan lainnya," sambungnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNRIYO, Khaula Luthfiati Rohmah, SE. Akt., M.Akt menambahkan materi pembelajaran di UNRIYO selalu mengikuti perkembangan zaman.
Seperti halnya di Prodi Sastra Inggris yang lebih fokus pada digital art, Penulisan Kreatif, literatur digital, film, hingga pengembangan aplikasi penerjemahan.