Perang Rusia Ukraina

Drone Ukraina Hancurkan Gudang Amunisi Rusia di Crimea, Warga Dievakuasi dari Lokasi Ledakan

Serangan drone yang menghancurkan gudang amunisi milik Rusia ini dilakukan oleh Ukraina pada Sabtu (22/7/2023) kemarin.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TELEGRAM GUBERNUR CRIMEA MIKHAIL RAZVOZHAEV via AP
Foto dari video kebakaran besar di depot bahan bakar Sevastopol, Crimea, setelah serangan drone pada Sabtu (29/4/2023) dalam lanjutan perang Rusia-Ukraina terkini. 

TRIBUNJOGJA.COM, KRASNOGVARDEISKY - Militer Ukraina berhasil meledakan gudang amunisi milik Rusia yang ada di Crimea.

Serangan drone yang menghancurkan gudang amunisi milik Rusia ini dilakukan oleh Ukraina pada Sabtu (22/7/2023) kemarin.

Pemerintah di Crimea langsung melakukan evakuasi warga dari sekitar lokasi ledakan.

Otoriritas setempat yakni Kepala daerah Crimea yang ditunjuk Moskwa yaitu Sergei Aksyonov mengeluarkan perintah untuk melakuka evakuasi warga dengan radius 5 kilometer.

Dikutip dari Kompas.com, tak hanya itu, Aksyonov juga memerintahkan lalu lintas kereta api untuk dihentikan sementara waktu.

Pihak berwenang kemudian mengumumkan, dua kereta api dari Moskwa ke kota utama Crimea yaitu Simferopol dan satu lagi dari arah berlawanan telah dihentikan.

"Akibat drone musuh di distrik Krasnogvardeisky, terjadi ledakan di depot amunisi," kata Aksyonov di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Buka Suara Tanggapi Mundurnya Pasukan Wagner

Serangan yang dilancarkan oleh Ukraina ini merupakan yang kedua dalam kurun waktu lima hari terakhir.

Sebelumnya, militer Ukraina menyerang jembatan utama yang menghubungkan Crimea dan Rusia.

Serangan tersebut menyebabkan dua warga tewas.

Pertempuran di wilayah Crimea ini memang intensitasnya meningkat dalam beberapa wakt terakhir.

Ukraina meluncurkan serangan balasan untuk merebut kembali area yang direbut Rusia, juga bermaksud merebut kembali Crimea.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang berbicara dari jarak jauh di Forum Keamanan Aspen pada Jumat (21/7/2023) mengemukakan, jembatan Rusia di Crimea harus dilumpuhkan.

Zelensky berujar, jembatan yang diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018, tersebut memasok amunisi ke semenanjung Crimea.

Ukraina menganggap jembatan itu sebagai obyek musuh yang dibangun dengan melanggar hukum internasional.

Saat ditanya apakah Ukraina hendak merebut kembali Crimea dalam serangan balasannya, Zelensky menjawab: "Tujuannya untuk membawa kembali seluruh Crimea, karena itu kedaulatan negara, dan wilayah kedaulatan kita adalah bagian integral dari negara kita,"ucapnya. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved