Presiden Rusia Vladimir Putin Buka Suara Tanggapi Mundurnya Pasukan Wagner

Presiden Rusia, Vladimir Putin buka suara setelah Komandan Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengumumkan menarik mundur pasukannya dari Moskwa, Rusia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
AFP
Presiden Rusia, Vladimir Putin 

Tribunjogja.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin buka suara setelah Komandan Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengumumkan menarik mundur pasukannya dari Moskwa, Rusia.

Keputusan tersebut dibuat sehari setelah pemimpin kelompok tentara bayaran tersebut mengancam akan memberontak, pada Sabtu (24/6/2023).

T-shirt bergambar kelompok tentara bayaran swasta Wagner terlihat di sebuah toko suvenir di jalan pusat kota Arbat di Moskow pada 12 Mei 2023.
T-shirt bergambar kelompok tentara bayaran swasta Wagner terlihat di sebuah toko suvenir di jalan pusat kota Arbat di Moskow pada 12 Mei 2023. (Alexander NEMENOV / AFP)

Vladimir Putin, menyampaikan pesan yang cukup kontroversial dengan mengatakan bahwa dirinya sengaja membiarkan pemberontakan Wagner berlangsung untuk menghindari pertumpahan darah.

"Sejak awal kejadian, langkah-langkah diambil atas instruksi langsung saya untuk menghindari pertumpahan darah yang serius," kata Putin, Seperti diberitakan kontan yang mengutip Reuters, Senin (26/6/2023).

Putin menambahkan, momen pemberontakan itu justru membuat tentara bayaran Wagner Group menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan.
Insiden itu juga diyakini Putin telah membuat Wagner mendapat cap yang buruk dari masyarakat.

Putin berterima kasih kepada para pejuang dan komandan Wagner yang telah mundur dari pemberontakan untuk menghindari pertumpahan darah antara sesama saudara Rusia.

Putin secara terbuka juga mengakui bahwa sebagian besar anggota Wagner adalah patriot bangsa.

"Semua lapisan masyarakat telah mengambil posisi yang tegas dan tidak ambigu dalam mendukung tatanan konstitusional. Semua orang bersatu dengan hal utama, tanggung jawa atas nasib tanah air," lanjut Putin.

Meskipun demikian, Putin tetap mengecam tindakan kelompok Wagner.

Menurutnya, kelompok tentara bayaran papan atas itu telah melakukan aksi pengkhianatan negara.

"Penyelenggara pemberontakan, setelah mengkhianati negaranya, rakyatnya, juga mengkhianati orang-orang yang mereka seret ke dalam kejahatan.

Mereka berbohong kepada pihaknya sendiri, mereka mendorong orang-orang mereka sampai mati," pungkas Putin.

Setelah insiden tersebut, pemerintah Rusia meminta seluruh sukarelawan pejuang, termasuk tentara Wagner, untuk menandatangani kontrak yang membuat mereka ada dalam kendali Kementerian Pertahanan Rusia.

Mereka yang memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dapat pindah ke Belarusia atau kembali ke keluarga mereka.

Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan kurang dari 2 persen pasukan Wagner yang menandatangani kesepakatan tersebut.

Para tentara Wagner berhasil menguasai kota Rostov-on-Don dan menggerakkan konvoi bersenjata melintasi Rusia hingga 200 km dari Moskow. Situasi tersebut berlangsung selama 24 jam pada hari Sabtu pekan lalu. (kontan/kompas)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved